Pengabdian Tulus Guru Honorer Di Bukit Terpencil
dibaca 1,281 kali
RADIO LOMBOK FM, Lombok Barat – Kasirun Aidi, A.Ma, seorang guru honorer di perbukitan terpencil pada SDN 3 Bukit Tinggi, Kecamatan Gunungsari, kabupaten Lombok Barat.
Ia rela menempuh perjalanan hingga 10 km dari Penimbung Timur tempat tinggalnya demi pengabdian tulus ikhlas bagi anak didik-didiknya yang tetap setia menunggu kehadirannya di daerah perbukitan dengan ketinggian 400 m dpl.
Seorang Kasirun mengaku tak pernah berkeluh kesah meski honornya sebagai guru tidak tetap tak seberapa. Semangat dan tekadnya tak pernah surut untuk tetap berdedikasi guna mencerdaskan anak bangsa, meski alam pegunungan saban hari bersahabat dengannya.
Ditemui beberapa waktu lalu di tempat tugasnya di Bukit Tinggi, Kasirun menuturkan, pengalaman seperti ini baginya tidak terlepas dari dukungan moril dari keluarganya maupun guru-guru lainnya di sekolah yang sama serta support warga sekitar di Bukit Tinggi.
“Mudah-mudahan ini jadi motivasi bagi rekan-rekan guru yg lain terutama anak bangsa lainnya tidak memandang tempat. Dimanapun pengabdian itu pasti ada jalan.
Dan mudah-mudahan ke depannya lagi guru-guru khususnya yang ada di Lombok Barat, makin termotivasi untuk mengabdikan diri pada bangsa dan negara melalui pendidikan, sehingga bangsa ini menjadi lebih maju,” ungkapnya.
Kasirun sendiri mengabdi sejak Januari 2007 di SDN 3 Bukit Tinggi. Akses jalan menuju ke sekolah ini cukup memperihatinkan jika tidak dikatakan cukup parah. Namun terpanggil akan kewajibannya sebagai seorang guru yang sebelumnya mengajar di Kota Mataram, ia rela melepasnya dan lebih memilih ke daerah terpencil.
Di sekolah itu gurunya masih kurang, padahal siswanya sudah mencapai 6 kelas. “Seluruhnya saat ini 5 orang guru, dua guru PNS dan sisanya masih honorer. Kepala Sekolah saja baru dua tahun di tempatkan di sini,” jelas Kasirun.
Meski demikian Kasirun bangga atas kesadaran orangtua wali murid di Bukit Tinggi dan peserta didik atas partisipasi pendidikan di sekolah ini. Sekalipun jarak rumah terjauh ke sekolah antara 2-3 kilometer.
“Namun anak-anak tetap semangat. Ini juga yang memotivasi saya untuk tetap mengabdi di SDN 3 Bukit Tinggi. Selamat Hardiknas 2015,” terang Kasirun.(007/010)