Lombok masih Kekurangan Daya Listrik
dibaca 1,775 kali
RADIO LOMBOK FM, MATARAM – Kurangnya daya listrik di Lombok disampaikan oleh Dirut PT. PLN Persero, Sofyan Basir, pada saat acara Ground breaking Mobile Power Plan (MPP) 2 X 25 MW di Jeranjang Lombok Barat. Acara ini turut dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo beserta para menteri kabinet kerja, dan akan bisa beroperasi maksimal pada akhir bulan Agustus 2016.
Direktur utama PT. PLN Persero Sofyan Basir memberikan laporannya mengenai Ground breaking Mobile Power Plan bahwa ini merupakan pilihan yang sangat tepat untuk memenuhi kebutuhan listrik di NTB. “Bagi PLN, mobile power plan adalah pilihan yang tepat untuk memenuhi dan menjembatani energi listrik dengan cepat, dengan semagat kami terus melakukan kegiatan pembangunan MPP ini yaitu khususnya di Jeranjang 2 X 25 mega watt dan Insya Allah maksimum pada akhir bulan agustus 2016 sudah bisa dinikmati”, kata Sofyan Basir di Jeranjang (11/06/2016).
Pembangkit listrik yang menggunkan MPP ini bisa beroperasi sebelum pelaksanaan MTQ ke 26 nantinya, harap Sofyan. Ia melanjutkan MPP ini menggunakan bahan bakar gas agar bisa menghemat 26 miliar dalam satu tahun. Dengan masuknya MPP ini ke dalam sistem kelistrikan Lombok dapat meningkatkan keandalan sistem dan rasio listrikasi di Lombok yaitu dari 73 menjadi 78 persen diakhir desember 2016, dengan meningkatnya rasio listrikasi maka bisa menjadi katalisator peningkatan perekonomian untuk Lombok dan NTB secara umum.
Dalam kesempatan itu juga Sofyan menyampaikan kondisi kelistrikan di NTB. Kini PLN NTB telah melayani lebih dari satu juta pelanggan yang tersebar di pulau Lombok pulau Sumbawa.
“Kelompok rumah tangga mendominasi 94.24 persen sistem kelistrikan dibagi menjadi dua yaitu masing-masing sistem Lombok, sistem Sumbawa dan sistem Bima. Sistem lombok merupakan sitem terbesar dengan 212 MW dengan mampu pasok 219 MW oleh Karena itu posisinya masih dalam posisi defisit, dengan masuknya (Pembangkit Listrik Tenaga Mini Gas) PLTMG Jeranjang 2 X 25 maka sistem lombok akan semakin handal”, ungkap Sofyan Basir di Jeranjang (11/06/2016).
Terkait dengan program 35 ribu MW total kapasitas yang akan dibangun di Lombok sampai dengan 2019 nanti lebih kurang mencapai 500 MW tambahan. Beberapa yang telah melewati pembebasan lahan antara lain PLTGU 150 mega di Mataram, PLTU Lombok dan PLTU Lombok 2 masing-masing 100 MW di Lombok Timur dan PLTMG Sumbawa yaitu 50 mega di Sumbawa dan PLTMG Bima di Kota Bima. |006|15|