Petani di Lombok Tengah Khawatir Gagal Panen
dibaca 5,281 kaliRADIO LOMBOK FM,Lombok Tengah – Sejumlah petani di Kabupaten Lombok Tengah khawatir tanaman pertanian yang baru sebulan ditanam mengalami kekeringan. Hal itu mengingat hujan tidak kunjung turun dalam beberapa minggu terakhir. Sehingga mengakibatkan tanaman pertanian menguning karena kekurangan air. Kondisi itu juga membuat petani tidak bisa melakukan pemupukan.
Salah satu petani di Desa Dakung, Khairul Fahri, Kamis (23/1) mengatakan, areal sawah miliknya sekarang sudah membengkak karena tidak ada air. Pada Musim Tanam (MT) tahun ini, petani lebih mengandalkan air hujan untuk mengairi areal tanamnya. Akan tetapi, air hujan yang diandalkan tidak kunjung turun. Adapun air irigasi yang diharapkan bisa membantu petani untuk mengairi sawahnya pun nihil.
“Kemarin waktu tanam itu saya beli air irigasi, saya bayar 50 ribu biar air bisa datang tapi itu juga sedikit. Kemarin hampir gagal tanam padi, dan sekarang air hujanpun tidak kunjung turun. Saya mau bayar air irigasi biar ada air di sawah. Tapi yang mau dibayar juga tidak ada”,tutur Khairul Fahri.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Iskandar dalam kesempatan yang berbeda meminta kepada petani untuk tidak memaksa menanam padi pada musim tanam tahun ini khususnya di wilayah tadah hujan, seperti kecamatan Praya Barat, Praya Timur, Pujut dan sebagian wilayah Praya Tengah. Kalau dipaksakan menanam padi, dikhawatirkan akan mengalami kekeringan. Terkait hal itu, dia meminta kepada petani untuk segera ikut menjadi peserta asuransi pertanian. Sehingga bisa mendapatkan ganti rugi kalau nantinya mengalami gagal panen akibat kekeringan atau serangan hama. Sejauh ini, baru sedikit petani di Lombok Tengah yang memiliki kesadaran untuk mengikuti asuransi pertanian.
“Menganjurkan kepada para petani kita sekarang ini untuk segera menjadi peserta asuransi pertanian. Karena kita sadar dengan iklim sekarang ini resiko begitu tinggi, baik kegagalan panen yang disebabkan karena hama penyakit maupun kekeringan”,katanya.