Published On: Fri, Jan 24th, 2020

Petani di Lombok Tengah Khawatir Gagal Panen

dibaca 5,281 kali
Share This
Tags

RADIO LOMBOK FM,Lombok Tengah – Sejumlah petani di Kabupaten Lombok Tengah khawatir tanaman pertanian yang baru sebulan ditanam mengalami kekeringan. Hal itu mengingat hujan tidak kunjung turun dalam beberapa minggu terakhir. Sehingga mengakibatkan tanaman pertanian menguning karena kekurangan air. Kondisi itu juga membuat petani tidak bisa melakukan pemupukan.

Salah satu petani di Desa Dakung, Khairul Fahri, Kamis (23/1) mengatakan, areal sawah miliknya sekarang sudah membengkak karena tidak ada air. Pada Musim Tanam (MT) tahun ini, petani lebih mengandalkan air hujan untuk mengairi areal tanamnya. Akan tetapi, air hujan yang diandalkan tidak kunjung turun. Adapun air irigasi yang diharapkan bisa membantu petani untuk mengairi sawahnya pun nihil.

“Kemarin waktu  tanam itu saya beli air irigasi, saya bayar 50 ribu biar air bisa datang tapi itu juga sedikit. Kemarin hampir gagal tanam padi, dan sekarang air hujanpun tidak kunjung turun.  Saya mau bayar air irigasi biar ada air di sawah. Tapi yang mau dibayar juga tidak ada”,tutur Khairul Fahri.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Iskandar dalam kesempatan yang berbeda meminta kepada petani untuk tidak memaksa menanam padi pada musim tanam tahun ini  khususnya di wilayah tadah hujan, seperti kecamatan Praya Barat, Praya Timur, Pujut dan sebagian wilayah Praya Tengah. Kalau dipaksakan menanam padi, dikhawatirkan akan mengalami kekeringan.  Terkait hal itu, dia meminta kepada petani untuk segera ikut menjadi peserta asuransi pertanian. Sehingga bisa mendapatkan ganti rugi kalau nantinya mengalami gagal panen akibat kekeringan atau serangan hama. Sejauh ini, baru sedikit petani di Lombok Tengah yang memiliki kesadaran untuk mengikuti asuransi pertanian.

“Menganjurkan kepada para petani kita sekarang ini untuk segera menjadi peserta asuransi pertanian.  Karena kita sadar dengan iklim sekarang ini resiko begitu tinggi, baik kegagalan panen yang disebabkan karena hama penyakit maupun kekeringan”,katanya.

Meski demikian, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk segera mengatur jadwal distribusi air irigasi agar tanaman pertanian yang sudah ditanam tidak mengalami kekeringan. Di samping, itu alat-alat pertanian seperti pompa dan mesin air akan dioptimalkan untuk mencegah terjadinya gagal panen.(07/08).

Iklan Teks


Raih ketenangan dengan akses yang luas di Bank Muamalat
Jasa pegadaian berprinsip syariah Islam, kunjungi situs resmi Pegadaian Syariah
Memberikan yang terbaik sesuai kaidah Islam, kunjungi situs resmi BNI Syariah