Kerentanan Pangan di NTB Terjadi Penurunan
dibaca 1,043 kali
RADIO LOMBOK FM, MATARAM – Kerentanan pangan yang terjadi di Nusa Tenggara Barat terjadi di 6 Kecamatan di seluruh Nusa Tenggara Barat (NTB) yang terdiri dari 5 Kecamatan di Lombok Utara dan 1 di Sumbawa.
Jika dibandingkan dengan tahun 2010 yang lalu, terjadi penurunan. Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Hartina mengatakan, “dari 6 kecamatan itu tidak ada yang perlu menjadi sekala prioritas yang harus segera di tangani, karena masih dalam tahap yang wajar”,ungkapnya.
“Kita itu hanya ada enam Kecamatan, 5 Kecamatan di Lombok Utara dan satu Kecamatan di Sumbawa, dan harus kita catat bahwa bukan menjadi prioritas 1, 2, 3, semuanya perlu kita atasi, Itu artinya tidak ada yang parah, dan sangat urgen untuk diberikan penanganan”, jelas Hartina kepada RADIO LOMBOK FM setelah pembukaan acara Peluncuran dan Sosialisasi Pemanfaatan Hasil Peta Ketahanan Pangan Nusa Tenggara Barat di Mataram (11/05/2016).
Hartina menambahkan, berbeda dengan beberapa tahun yang lalu dari sepuluh kabupaten kota di seluruh NTB tercatat 60 kecamatan termasuk dalam kerentanan pangan. Menurutnya, indikator daerah rawan pangan itu diantaranya mengenai buta huruf, listrik, kesehatan dan pola asuh.
Khusus kecamatan di Kabupaten Sumbawa kondisi pangan relatif baik namun tidak termaksimalkan. Yang perlu dilakukan untuk mengatasi persamasalahan ini adalah memberikan pemahaman kepada ibu-ibu tentang gizi, karena asupan gizi itu harus beragam, namun makan beragam itu tidak harus yang mahal, yang penting ada karbohidrat, sayur, protein dan tahu tempe, ungkap hartina.
Hartina beranggapan, dalam hal ini BKP harus banyak berkoordinasi dengan PKK, dan Dinas Kesehatan, Karena BKP saat ini hanya mampu mempelajari data. Seperti, lemahnya dimana, kemudian akan disampaikan ke Bappeda untuk ditindak lanjuti dengan program-program yang tentunya berkaitan dengan peningkatan ketahanan pangan. |006|007|