Lombok Barat, Lombokfm.com – Data kunjungan wisatawan khususnya di kawasan wisata faporit di Lombok Barat khususnya Senggigi makin menurun. Yang mencolok justru penurunan terjadi bagi wisatawan mancanegara. Padahal sebelumnya yang paling mendominasi justru wisatawan manca negara.

Informasi lombok fm dapatkan bahwa terjadinya penurunan disebabkan rate kunjungan yang memang pada bulan-bulan ini tengah menurun, kebersihan pantai, hingga persoalan keamanan menjadi penyebabnya.

Sofian Hadi Sales and Marketing Grand Beach Hotel Senggigi mengatakan“Kalau di bandingkan jumlah okupansi antara bulan yang sama di tahun ini (2016) dengan tahun lalu (2015), memang ada penurunan dari 41 persen ke-31 persen,” jelasnya.

Sopian tak memungkiri jika, persoalan keamanan menjadi permasalahan yang membuat jumlah wisatawan asing enggan datang ke Senggigi. Namun itu semua bisa ditutupi dengan kunjungan wisatawan domestik yang mengalami peningkatan, karena itu tak terlalu berpengaruh.

Sementara itu, FO Supervisor Hotel Bintang Senggigi, Siprianus menyatakan, meski aksi kriminalitas terjadi di Lombok Tengah atau Lombok Timur, setidaknya sampai juga informasinya ke para wisatawan.

Selain itu persoalan kebersihan pantai Senggigi yang mulai dihadapkan pada persoalan sampah berpuluh-puluh ton tidak terangkut dan mengendap di pasir. Kebersihan air juga tercemar, lalu soal sampah yang merusak pemandangan pantai, membuat touris tidak betah.

Sejumlah touris yang menempuh jalur penyebrangan menggunakan fastboat Padang Bai-Senggigi atau Sanur-Senggigi memilih kembali ke Bali. Mereka lihat brosur Senggigi kelihatannya bagus, tetapi ketika sampai di sini jauh dari ekspektasi mereka. Kotor tidak terawat dengan baik.

Bahkan hotel sekelas Sheraton Senggigi hanya mampu memberikan data okupansi hotel mereka berada dikisaran 50 persen. Meski terkesan tertutup dalam memberikan data terkait perkembangan okupansi hotelnya, namun mereka tidak menampik adanya penurunan.

“Ya dampak ada (penurunan), tetapi maaf kami tidak bisa berikan data, soalnya aturan (informasi) di sini lebih rumit,” kata PR and Marketing, Chintia Ratu Wikanti.

ratu memastikan memasuki bulan Maret sampai Agustus mulai terjadi peningkatan. Kemudian turun lagi menjelang bulan September dan peningkatan kembali terlihat di akhir tahun. |010|08|