SMPN 1 Kuripan, Pilot Project Penerapan Program Aksi Gizi
dibaca 2,812 kali
RADIO LOMBOK FM, Lombok Barat,Kesehatan dan gizi remaja merupakan aspek penting dalam kehidupan remaja yang menjadi landasan siklus kehidupan manusia. Permasalahannya sangat kompleks dan beragam, namun sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Diperlukan materi dengan metode pembelajaran interaktif untuk mengajak remaja memahami permasalahan ini.
”Pembelajaran aksi bergizi membuat siswa senang karena siswa di ajak belajar sambil bermain,” kata salah seorang guru SMPN 2 Kuripan Hj Lina Herlina di Kuripan, belum lama ini.
Sebagaimana diketahui, SMPN 2 Kuripan merupakan salah satu sekolah pilot project yang menerapkan program aksi bergizi.Topik kesehatan dan gizi disampaikan dengan cara yang menyenangkan dan interaktif, untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan remaja.
“Asupan gizi yang optimal, baik dalam hal kuantitas maupun kualitas, sangat penting untuk pertumbuhan serta perkembangan yang optimal. “katanya.
Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Lebih lanjut dikatakan, terdapat 4 prinsip gizi seimbang, yang umum dikenal sebagai 4 Pilar Gizi Seimbang, yaitu mengkonsumsi aneka ragam pangan, membiasakan perilaku hidup bersih, melakukan aktivitas fisik, memantau berat badan secara teratur.
Selain empat pilar diatas, terdapat juga 10 Pesan Gizi Seimbang yang berlaku secara umum untuk berbagai lapisan masyarakat dalam kondisi sehat dan bertujuan untuk mempertahankan hidup sehat.
Sebelumnya, Rabu (26/6) Konsultan Kementerian Kesehatan RI, Trihono melakukan monitoring pelaksaan aksi bergizi di SMPN 2 Kuripan. Monitoring ini bertujuan untuk melakukan pemetaan hasil evaluasi aksi bergizi di sekolah yang menjadi pilot project di Kabupaten Lombok Barat.
“Hasil monitoring akan menjadi kebijakan Kemendikes RI untuk keberlanjutan program ini. Ada dua kabupaten yang menjadi pilot projec yakni Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Klaten,” ujarnya.
Dikatakan, mengembangkan gizi remaja nasional merupakan kebijakan nasional. Karena itu ia berharap agar sesi tentang reproduksi remaja di tambah untuk menekan angka pernikahan dini.
“Saya dapat informasi bahwa di Lombok ini sering terjadi pernikahan dini. Program ini sangat bagus untuk dilanjutkan,”katanya. (07/001)