Tahun ini Serapan Anggaran Lotim Meningkat
dibaca 985 kali
RADIO LOMBOK FM, Lombok Timur – Memasuki semester pertama serapan anggaran Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mengalami peningkatan menjadi lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Bahkan dari data pusat untuk semester pertama ini Lotim dinyatakan berada pada peringkat kedua tingkat NTB, untuk serapan anggaran belanja langsung.
Kemudian berada pada posisi pertama untuk belanja tidak langsung. Demikian dikatakan Kepala Bidang (Kabid) Anggaran Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (PPKA), Hasni kepada Radio Lombok FM, Sabtu (20/8) saat diwawancarai di ruangannya.
Ia mengatakan, total anggaran tahun ini mencapai Rp. 2, 4 triliun. Sedangkan yang sudah terealisasi sekitar Rp. 1,215 triliun atau sekitar 46 persen lebih. Sedangkan untuk rincian belanja tidak langsung dialokasikan sebesar Rp. 1,5 triliun. Hingga masuk semester pertama , anggaran belanja tidak langsung yang sudah terealisasi sebesar Rp.889 miliyar lebih atau 56, 65 persen.
Hasni melanjutkan, sementara untuk belanja langsung dari anggaran Rp. 822 miliyar lebih kini yang sudah terealisasi baru hanya Rp. 225 miliyar lebih atau sekitar 26,7 persen. sedangkan serapan belanja langsung sedikit karena rata-rata pekerjaan besar hanya menerima uang muka.
Ia mengatakan jumlah anggaran langsung sebagian besar dialokasikan untuk pengerjaan fisik dan sebagian besar mulai dilakukan terhitung sejak September sampai Nopember. Sehingga mengharuskan pembayaran dari proyek yang ditangani Dinas Pekerjaan Umum (PU) dilakukan sesuai dengan kemajuan fisik pengerjaanya oleh pihak ketiga.
‘’ Secara anggaran PU yang paling besar . Tapi sebagiannya baru hanya uang muka,” katanya.
Ia memperkirakan, target realisasi serapan anggaran belanja langsung terpenuhi sampai pada bulan September dan Oktober mendatang. Sementara terkait dengan serapan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang digelontorkan pusat untuk triwulan pertama jumlahnnya sebesar Rp. 64 miliyar lebih.
Itu semuanya untuk pembangunan Fisik. Namun DAK triwulan pertama ini, serapannya belum sepenuhnya terealisasi. Inilah yang menyebabkan DAK untuk triwulan kedua belum dicairkan sampai saat ini. |002|039|