Stok Pupuk Dipastikan Aman di Lombok Tengah
dibaca 604 kaliRADIO LOMBOK FM,Lombok Tengah – Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Kabupaten Lombok Tengah memastikan bahwa stok pupuk pada saat ini dalam kondisi aman. Namun, tim pengawas pupuk dan pestisida diharapkan lebih intensif melakukan pengawasan dan pembinaan kepada pengecer agar pupuk yang disalurkan tepat sasaran dan tepat jumlah. Sehingga tidak terjadi kelangkaan seperti yang dikeluhkan petani beberapa waktu lalu.
Kepala Dispertanak Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Iskandar, Kamis (23/1) di kantornya menerangkan, berdasarkan kalkulasi yang telah dilakukan pihaknya, jumlah pupuk yang tersedia mencukupi untuk areal tanam. “Jumlah pupuk dan lahan diperkirakan cukup”,jelasnya.
Memang pupuk jenis urea mengalami penurunan kuota sebanyak 20.045 ton tahun 2020 dari kuota tahun 2019 sebanyak 24.911 ton. Selain itu pupuk jenis SP 36 turun dari 7.179 ton tahun 2019 menjadi 2.587 ton pada tahun 2020 ini. Akan tetapi, jenis pupuk NPK mengalami peningkatan pada tahun ini mencapai 10.989 ton dari kuota tahun lalu sebanyak 6.710 ton.
“Kita masih memiliki NPK, pupuk majemuk. Artinya, ketika SP 36 menjadi langka karena memang jatah kita berkurang tapi ini (NPK) yang bertambah. Sehingga bisa menggunakan NPK. Kebiasaan masyarakat kita karena biasa menggunakan SP 36 sehingga pupuk kok sulit”,ujar Iskandar.
Dia menambahkan, sejauh ini petani yang mengeluhkan pupuk langka adalah petani di Lombok Tengah bagian selatan. Hal itu karena wilayah bagian selatan memiliki potensi lahan tegalan dan ladang selain sawah irigasi. Hal itu menyebabkan kebutuhan pupuk lebih banyak. Kebiasaan petani di bagian selatan adalah menanam padi gogo saat musim hujan di tegalan yang membutuhkan pupuk. Selain itu petani juga menanam jagung di tegalan yang juga membutuhkan pupuk. Itulah yang menjadi penyebab pupuk sulit didapat pada saat menanam padi karena pupuk yang semula untuk tanaman padi sudah terpakai.