Pengungsi di Lombok Barat Terserang Malaria
dibaca 1,391 kali
RADIO LOMBOK FM, Lombok Barat-10 desa terdampak gempa di Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, NTB yang berada di tenda pengungsian terserang wabah malaria. Semula temuan Dinas Kesehatan Lombok Barat memastikan hanya dua desa saja di tenda pengungsian yang warganya terjangkit malaria, yakni Desa Bukit Tinggi dan Desa Mekar Sari.
Dinas Kesehatan Lombok Barat menemukan 103 warga terjangkit malaria di 10 desa tersebut. Dari jumlah penderita itu 5 diantaranya dirawat inaf di Puskesmas karena harus menjalani perawatan intensif.
“Pengungsi gempa yang terjangkit malaria di Kabupaten Lombok Barat, semakin meluas. Malaria ini juga telah menjangkiti anak anak dan perempuan hamil. Ini kondisi yang harus ditangani secara serius,“ kata Kepala Dinas Kesehatan Lobar, H. Rahman Sahnan Putra di Lombok Barat, Senin (10/9) di Gerung.
Dikatakan, dari 1.500 orang pengungsi yang diperiksa darahnya, 93 orang di antaranya positif malaria. “Ini sudah kita lakukan penanganan terhadap yang yang positif terjangkut malaria. Mereka harus minum obat dan menjaga kebersihan lingkungan meskipun di tenda pengungsian,” jelas Rahman.
Ia menambahkan, warga yang terjangkit malaria sementara ini tengah berada di tenda tenda pengungsian. Pasalnya warga terjangkit malaria tak bisa dirujuk di Puskesmas karena mengalami rusak berat akibat gempa.
Salah satu jalan keluarnya kara Rahman yakni dengan merujuknya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tripat Lombok Barat Gerung yang jarak tempuhnya 25 kilometer dari areal pengungsian.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat yangmengetahui hal ini baru mampu mensuplai bantuan 135 kelambu.
Dinas Kesehatan Lombok Barat sendiri menyebutkan, ideal kebutuhan kelambu sendiri mencapai 10 ribuan kelambu bagi para pengungsi. “Kita juga pihak Puskesmas maupun instansi terkait yang peduli agar bisa melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),” kata Rahman. (07/018)