Pemerintah Dinilai Setengah Hati Mengatasi Persoalan Air
dibaca 876 kaliLOMBOK TIMUR, Lombokfm – Beberapa wilayah yang mengalami kekurangan air bersih terus meluas. Aktivis social Arihinul Qirom, menilai pemerintah daerah belum maksimal mengatasi kekeringan yang melanda di kabupaten Lombok Timur.
Pasalnya hingga saat ini masih banyak warga yang mengeluh dan mengadukan masalah sulitnya air untuk kebutuhan sehari-hari. ”masyarakat tentu mengeluhkan sulitnya mendapatkan air minum. Jangankan musim kekeringan dimusim penghujan saja warga kesulitan, karena tidak terjaminnya air yang mereka konsumsi untuk kesehatan, utamanya di kawasan SUB das pohgading sunggen, Kecamatan Wanasaba, Pringgabaya, Suela,” kata Arihinul Qirom aktifis di Lembaga perlindungan anak (LPA) Kabupaten Lombok Timur.
Menurutnya, berdasarkan aduan yang diterima dari beberapa warga, kekeringan saat ini berbeda dengan musim kemarau tahun-tahun sebelumnya. Jika pada tahun yang lalu sejumlah warga tidak kelimpungan untuk mencari air bersih untuk dikonsumsi, namun tahun ini kerepotan. Itu disebabkan karena beberapa sumber mata air tidak tertata kelola dengan baik.
Sayangnya, menurut dia, perhatian pemerintah dinilai sangat minim. Bahkan sejumlah warga mengaku tidak pernah mendapatkan pasokan air bersih layaknya di daerah lain.
”Sementara pemerintah tidak memiliki solusi bagi warganya untuk memberi pasokan air minum melalui pengelolaan perusahaan daerah air minum (PDAM) , juteru masyarakat dibiarkan begitu saja,” terang dia saat ditemui lombok fm dikediamanya kamis 15/10/2015.
Mestinya kata Ingkong panggilan akrab yang juga pemerhati buruh migrant, pemerintah daerah tidak hanya memberikan bantuan air bersih, melainkan memberikan program yang sekiranya bisa membantu masyarakat. Diberikan hak kelola pada mata air yang ada, bukan PDAM.
”Kalau itu direalisasikan dengan baik, kami yakin tidak akan terjadi krisis air bersih meskipun saat musim kemarau tiba,” tegas dia.
Sementara camat Wanasaba Mawardi saat ditanya perihal minimnya pasokan air, mengatakan, persoalan air saat ini di mana-mana akan mengalaminya. Mengenai campur tangan PDAM dirinya tidak memiliki wewenang. Namun ia mengarahkan warganya untuk mengelola mata air yang ada untuk membuat perusahaan air minum desa (PAMDes).
“memang saat ini kita mengalami persoalan air, sehingga kami mendorong pemerintah desa untuk membangun PAMDes. Dan semua dikelola oleh masyarakat itu sendiri. Jelas Mawardi. |006|021|