MTQ Nasional Di Lombok, Presiden Ingin Bumikan Alqur,an Di Masyarakat
dibaca 1,540 kali
RADIO LOMBOK FM, Mataram – Presiden Joko Widodo berkeinginan agar penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Nasional XXVI di Lombok mampu membumikan Al Quran. Menurutnya, MTQ Nasional harus mampu membumikan Al Quran sehingga lebih mudah dipahami dan dilaksanakan oleh masyarakat.
Keinginan tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan MTQ Tingkat Nasional ke-26 yang dilangsungkan di Astaka Utama Islamic Centre, Mataram, Sabtu malam (30/07/2016).
Selain itu, Presiden juga berharap banyak bahwa MTQ yang telah membudaya di tengah masyarakat di Tanah Air selain berkembang dari segi syiar dan kualitas penyelenggaraannya juga dapat mewarnai wajah umat Islam dan bangsa Indonesia.
Ditambahkannya, tujuan dan makna kegiatan MTQ bukan sekadar prestasi yang utama. Namun yang lebih utama lagi adalah syiar dan dakwah tentang bagaimana membumikan Al-Quran. “Saya ingin agar Al Quran dijadikan sebagai nafas, sebagai pegangan hidup yang hakiki, dan sebagai kepribadian masyarakat Muslim di Tanah Air,” kata mantan Gubernur DKi ini.
Presiden juga menyinggung saat ini banyak orang mudah mencela, mudah mengumpat, mudah merendahkan orang lain, mudah mengejek, mudah menjelek-jelekkan orang lain, bahkan sopan santun pun diabaikan.
“Ungkapan pedas, ujaran kebencian yang asal bunyi bertebaran luar biasa khususnya di ranah media sosial. Ungkapan tersebut semakin menghebat saat terjadi konstelasi politik seperti pemilihan gubernur, pemilihan bupati, pemilihan walikota, pemilihan presiden, serta pemilihan anggota legislatif,” kata Presiden penuh tanda tanya.
Para konstestan politik dalam Pilkada, menurut Presiden, tidak lagi dilihat sebagai sahabat, teman, atau mitra melainkan dianggap sebagai musuh yang harus dilenyapkan.
“Selain itu saya berharap agar hakikat makna dan tujuan MTQ kita pegang teguh sehingga Al-Quran benar-benar kita resapi, kita hayati, kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Masalahnya, kata Presiden, saat seseorang menggaungkan Al-Quran maka sebenarnya sedang mengagungkan nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai kesalehan sosial, nilai-nilai yang mengutamakan pembelaan pada yang lemah, fakir, dan miskin bukan nilai-nilai keserakahan seperti mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya.
Presiden pada kesmepatan itu langsung memukul gendang beleq sebagai tanda peresmian Pembukaan MTQ Tingkat Nasional XXVI Tahun 2016, diiringi oleh Gubernur NTB TGH. Zainul Majdi dan Menteri Agama RI Lukman HakimSaifudin.
Selain pembukaan MTQ Nasional dan Konferensi Islam Internasional Washatiyah itu juga dihadiri 30 duta besar dari negara sahabat, terutama dari negara-negara Timur Tengah dan para gubernur dan bupati/wali kota dari berbagai provinsi di Tanah Air.
Malam pembukaan ini juga dibanjiri tidak kurang dari 5.000 orang dari para kafilah, termasuk masyarakat bumi gora NTB. (007/031)