Jelang Hari Raya Idul fitri, Polres Loteng Gelar Rakor Lintas Sektoral
dibaca 205 kaliRADIO LOMBOK FM,Lombok Tengah – Polres Lombok Tengah, Polda Nusa Tenggara Barat, menggelar rapat koordinasi lintas sektoral dalam rangka persiapan pengaman Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah.
Rakor yang berlangsung di Aulla Polres Lombok Tengah dipimpin langsung oleh Kapolres Lombok Tengah AKBP Esty Setyo Nugroho, SIK, didampingi Dandim 1620 Lombok Tengah Letkol Inf. I Putu Tangkas Wiratawan dan Plt. Sekda H. Lalu Muh. Idham Halid.
Kapolres Lombok Tengah, AKBP Esty Setyo Nugroho, SIK, dalam sambutannya mengatakan bahwa pada perayaan takbiran tidak ada pawai. Pihaknya akan mengambil langkah penyekatan di empat titik yang masuk ke wilayah Kecamatan Praya yaitu di simpang 3 Biao, simpang 3 Rabitah, simpang 3 Batujai dan simpang 4 IPDN.
“Kita juga telah menempatkan pos pengamanan dibeberapa titik yang dianggap rawan terjadinya perselisihan untuk mengantisipasi terjadinya gangguan Kamtibmas pada malam lebaran nanti” jelasnya, di Praya, Sabtu (8/5).
Ia mengaku, instruksi yang ditujukan kepada masyarakat, khususnya yang ada di Kota Praya tidak bisa hanya dilakukan oleh aparat keamanan saja. Melainkan, dinas terkait juga harus terlibat dalam mengantisipasi kerumunan massa.
“Kami berharap agar penertiban Kerumunan ini memakai sistem keroyok. Di sekitar Kota Praya, kami juga telah membuat pos pengamanan guna mencegah terjadinya penumpukan, khususnya di pasar dadakan pada malam hari,” ungkapnya.
Sementara Plt. Sekda Lombok Tengah, HL. Muh. Idham Halid, mengaku beberapa Minggu yang lalu telah melaksanakan rapat koordinasi dengan seluruh jajaran yang dipimpin oleh Bupati dalam rangka program 100 hari kerja dan membahas surat edaran Menteri Dalam Negeri tentang kegiatan buka puasa bersama pada bulan Ramadan dan pelarangan untuk halal bihalal.
“Kami sudah menindaklanjuti dengan maklumat bersama yang ditandatangani Bupati, Kapolres dan Dandim. Surat tersebut sudah diedarkan kepada seluruh Camat, Kades, dan Lurah,” paparnya.
Adapun isi dari maklumat tersebut antara lain pelarangan untuk takbiran keliling. Takbiran hanya diperbolehkan di sekitar mushola. Selain itu, pelaksanaan salat idul fitri yang konsentrasinya dilaksanakan di masjid Agung Praya.
“Agar tidak terjadi penumpukan, kami juga sepakat menginstruksikan masyarakat untuk menyelenggarakan salat idul Fitri di masing-masing mushola dan masjid terdekat agar tidak terjadi penumpukan.
Kemudian, lanjutnya, pengelola wisata juga telah dihimbau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Terkait dengan keberadaan perdagangan di sekitar pertokoan praya yaitu pasar dadakan atau tumpah yang dilaksanakan pada malam hari kita tertibkan untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19,” tegasnya.
Dandim 1620 Lombok Tengah, Letkol Inf I Putu Tangkas Wiratawan, menyoroti banyaknya PMI yang sudah masuk di wilayah Lombok menjadi salah satu hal yang perlu diwaspadai.
“Di titik-titik yang menjadi pusat keramaian ini perlu kita antisipasi dengan meningkatkan kembali giat patroli. Kami dari Kodim 1620 siap mendukung dalam pelaksanaannya,” serunya.
Kasat Pol PP Lombok Tengah, HL. Aknal Afandi, mengungkapkan, kerumunan pasar dadakan atau musiman menjelang lebaran di depan pertokoan Praya tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Namun, jika pasar dadakan itu disepakati untuk ditutup maka kami siap mengawal,” terangnya.
Camat Praya, Maskur, S.Sos, mengatakan menjelang lebaran, pedagang dadakan tidak hanya di depan pertokoan Praya saja.
“Kalaupun pasar dadakan itu kita tutup maka harus ada solusi. Sebab, di sana tempat mereka mencari rezeki. Namun, dampak kerumunan harus menjadi perhatian kita,” ucapnya.
Ia meminta agar para pedagang didata sehingga mengetahui berapa banyak pedagang yang berjualan disekitar pertokoan Praya.
“Kita harus sama-sama untuk turun menghimbau para pedagang jika harus dilakukan penertiban,” pungkasnya.