RADIO LOMBOK FM, MATARAM – Usulan dimasukkannya penanaman nilai-nilai pancasila kedalam kurikulum sangat bagus namun masih perlu penyesuaian dengan tuntutan zaman, karena materi-materi dari pendidikan kewarganegaraan banyak yang belum di up date.

Kepala Dinas Dikpora NTB, Dr. Ir. H. Rosiady Sayuti mengatakan, usulan dari beberapa pihak untuk dimasukkannya nilai-nilai pancasila ita sangat baik, namun perlu dilakukan pembaharuan muatan kurikulum itu. “Materi dari mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan itu, sekarang mungkin banyak yang lama, karena tidak sesuai dengan perkembangan zaman dan tuntutan teknologi”, kata Rosiady Sayuti saat di temui RADIO LOMBOK FM sesaat setelah upacara Harkitnas di Lapangan Bumi Gora (20/05/2016).

Karena itu perlu dilakukan tinjauan kembali, seperti muatan-muatan kwarganegaraan khususnya kaitan dengan nilai-nilai pancasila itu yang perlu untuk disempurnakan, supaya pembelajaran pendidikan kewarganegaraan, penanaman nilai-nilai kebangsaan ini perlu penyempurnaan.

Rosiady Sayuti menambahkan, dalam kurikulum 13 (K13) itu sudah mulai untuk menyesuaikan pendidikan kwarganegaraan dengan pendidikan karakter. Pendidikan karekter itu sendiri muatannya adalah mengefektifkan pembelajaran budipekerti bangsa Indonesia. Tentu yang dimaskudkan adalah nilai-nilai yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila.

Dilokasi yang sama Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, M. Amin juga mengatakan, saat ini kita telah kehilangan jati diri, sehingga itu perlunya nila-nilai pancasila dimasukkan ke dalam kurikulum. “Nilai-nilai pancasila sebagai dasar Negara, jangan sampai pancasila itu hanya sebagai kesepakatan nasional, kesepakatan kita menerima sebagai dasar Negara, tetapi tidak menjelma menjadi ideologi.

Kita harus jelmakan pancasila itu sebagai ideology dan kita bisa amalkan”. “Dulu ada namanya P4, Garis Besar Haluan Negara (GBHN) hilang juga entah diganti pakai apa itu, nilai-nilai apa yang ada dikurikulumnya itu”, keritiknya. |006|017|