Terkenal tidak sama dengan Bahagia
dibaca 1,250 kaliMayoritas sahabat-sahabat kita pasti ingin dikenal oleh banyak orang, ketika kita, lebih dihormati, mudah mendapatkan pengikut di dunia maya, banyak orang yang menyapa.
Ada orang yang berlimpah teman dan kekayaan, tapi kadang tak bisa kita pahami, orang yang kaya dan populer pun stress karena tuntutan hidup, terjebak narkoba karena lari dari kenyataan, bisa jadi pemabuk karena jenuh dengan rutinitasnya.
Ada orang yang tinggal di gubuh reyot, namun selalu menyunggingkan senyuman. Semua orang pasti diberi keberkahan atau karunia hidup, tapi tak semua bisa menyukurinya.
Semua orang juga pernah merasakan kebaikan orang lain, tapi begitu banyak yang tidak berterima kasih. Padahal bersyukur dan ucapkan terima kasih itu picu rasa bahagia.
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (QS AL BAQARAH:152)
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa.” (QS. Al-Hujurat : 13)
Ibnu Katsir, saat menafsirkan ayat ini, menjelaskan : sesungguhnya kalian berbeda-beda dalam keutamaan di sisi Allah hanyalah dengan ketaqwaan, bukan karena keturunan dan kedudukan (duniawi).