Stok Aman, Harga Daging Sapi di KLU Masih Normal
dibaca 1,163 kali
RADIO LOMBOK FM, Lombok Utara – Menginjak bulan suci Ramadhan di Kabupaten Lombok Utara (KLU) beberapa harga sembako mulai merangkak naik. Namun tidak untuk daging sapi. Saat ini harga daging sapi dipasaran Tanjung, Kabupaten Lombok Utara (KLU) Masih dinyatakan normal, bahkan sedikit mengalami penurunan harga dari hari sebelumnya. ‘’Berdasarkan pendataan terakhir mengalami penurunan harga Rp10 ribu, dari jumlah awal Rp120 ribu kini menjadi Rp110 ribu per kilonya,” ungkap Kabid Perdagangan, Diskoperindag UKM KLU, Dende Dewi.
Dikatakannya, tidak seperti harga daging ayam boiler yang mengalami kenaikan sebesar Rp1000 rupiah dari harga awal Rp37 ribu per kilonya, penurunan harga ini disebabkan oleh stok daging sapi di Lombok utara yang terbilang masih cukup.
Kendati demikian, pihaknya tidak bisa memastikan apakah harga daging sapi akan stagnan atau malah mengalami kenaikan saat menjelang lebaran nanti. ‘’Pendataan ini sering berubah-ubah tergantung kebutuhan konsumen. Tetapi kalau pun ada kenaikan jelang lebaran nanti, kita harap tidak terlalu besar,” terangnya.
Menurut Dende, jika mengacu pada tahun sebelumnya kenaikan harga daging memang sangat memungkinkan. Hanya saja, merujuk pada faktor stok daging yang di anggap cukup, di tambah dengan penjualan daging melalui Rumah Pemotongan Hewan (RPH) langsung, maka diyakini kenaikan tidak akan melonjak. ‘’Kalau di RPH saja dijual hanya Rp90 ribu per kilonya, karena stok masih cukup kita yakin kenaikan daging sapi jelang lebaran nanti tidak begitu besar,” tandasnya.
Sementara itu, Kabid Peternakan, DPPKKP Lombok Utara, Adi wibawa menjelaskan, saat ini stok sapi di KLU hampir mencapai 5 ribu ekor. Berdasarkan data pemotongan sapi menjelang lebaran pada tiga tahun sebelumnya cenderung mengalami penurunan.
Dimana pada tahun 2013 pemotongan sapi mencapai 261 ekor, pada tahun 2014 mencapai 254 ekor, dan pada tahun 2015 lalu pemotongan sapi jelang lebaran mencapai 246 ekor. ‘’Stok daging kita masih sangat cukup, tetapi pemotongan sapi menjelang lebaran cenderung meningkat. Itu disebabkan karena kebutuhan masyarakat juga,” katanya. |005|010|