Puluhan Ribu KTP Elektronik di Lombok Barat Dimusnahkan
dibaca 790 kaliRADIO LOMBOK FM, Lombok Barat -Sebanyak 10.562 Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik yang domisilinya di Kabupaten Lombok Barat (Lobar) dimusnahkan dengan cara dibakar.
Pemusnahan dilakukan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Lobar H. Muridun disaksikan pihak kepolisian sektor Gerung, Inspektorat dan Polisi Pamong Praja (Pol PP), Rabu (19/12) di Gerung, Lombok Barat.
KTP Elektronik yang dimusnahkan ini merupakan KTP yang sudah rusak serta masa berlakunya sudah habis atau invalid milik warga dari 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Lombok Barat.
Sebelum dibakar, petugas memastikan ketidakberlakuan puluhan ribu KTP dengan cara digunting atau dilubangi.
“Maksud dan tujuan pemusnahan KTP ini adalah jangan sampai nanti disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak berkepentingan. Karena KTP yang sudah invalid ini sudah kita ganti dengan yang baru, jadi kita ingin betul-betul KTP ini dimanfaatkan oleh masyarakat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya,” jelas Muridun.
Selain KTP rusak, KTP yang dimusnahkan termasuk KTP yang ada perubahan status, warga yang pindah alamat dan pendatang dari luar daerah.
Menurut Muridun, hingga saat ini progress perekaman E-KTP di Lombok Barat sudah mencapai 92%, dari total wajib KTP sebanyak 520 ribu jiwa.
Pemusnahan KTP juga dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Hal itu sesui dengan perintah langsung melalui Surat Edaran Menteri Dalam Negeri RI tanggal 13 Desember 2018 tentang penatausahaan KTP Elektronik rusak atau invalid untuk mencegah penyalahgunaan jelang Pemilu 2019.
Pemusnahan KTP juga dilaporkan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Mataram, NTB. Sebanyak 22.425 KTP elektronik yang rusak dan invalid dimusnahkan guna menghindari terjadinya penyalahgunaan.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Mataram Chairul Anwar mengatakan, puluhan ribu KTP elektronik yang dimusnahkan itu merupakan akumulasi dari tahun 2013 sampai dengan saat ini.
Pemusnahan KTP di Mataram dilakukan dalam tiga tahap yang dimulai sejak Jumat, Senin dan Selasa yang merupakan kegiatan pemusnahaan terakhir. (07/024)