RADIO LOMBOK FM, Mataram, 13/04/2016 Pengurus besar Nahdlatul Ulama (PBNU) angkat bicara dan ambil sikap tegas terkait dengan aksi memerangi terorisme. Termasuk juga terkait dengan kasus kematian terduga teroris Siyono yang tengah menjadi sorotan masyarakat Indonesia.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengatakan dengan tegas kasus kematian terduga teroris Siyono “Mengenai Siyono , saya tahu fakta dan datanya, saya bersama densus, NU bersama densus, karena densus adalah alat Negara, terorisme adalah musuh Negara” ungkapnya kepada LOMBOK FM di kator Bupati Lombok Barat usai acara tabliq akbar (13/04/2016).

Ia menambahkan bahwa, Ia tidak mau tau tentang anggapan ormas lain yang menganggap kematian Siyono merupakan pelanggaran HAM. Yang jelas teroris adalah musuh dan harus diperangi.

Memang, idealnya dalam penangkapan harus dalam keadaan hidup-hidup, kemudian diadili lalu divonis hukuman, dan pengadilan yang akan memberikan vonis. Kadang memang tembak ditempat itu harus dilakukan jika dalam keadaan yang sangat mendesak. Dan menurutnya itu tidak ada masalah.

Ia kembali menegaskan bahwa “Setiap ada akisi teroris kami selau siap untuk turun berembuk musyawarah mengeluarkan pendapat, setiap kali ada masalah terkait terorisme NU selalu ikut ambil andil untuk memberikan sikap”, imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, kasus kematian Siyono bermula pada Selasa (8/3), Densus 88 menangkap Siyono di dekat kediamannya.

Selanjutnya, pada Kamis (10/3), Densus 88 menggeledah rumah Siyono di Desa Pogung, Klaten, Jawa Tengah.

Sedangkan esok harinya atau Jumat (11/3), Siyono dikabarkan meninggal dunia dan keluarganya diminta untuk mengurus jenazahnya. (011|09)