Published On: Wed, Nov 25th, 2015

HM.Suhaili,FT : Kesalahan Masa Lalu Sering Ditimpakan Kepada Dirinya

dibaca 1,606 kali
Share This
Tags

suhailiLOMBOK TENGAH,lombokfm.com – Kesalahan masa lalu, sering ditimpakan kepada pemimpin berikutnya. Begitu juga pada kasus yang dialami honorer di Lombok Tengah. Demikian disampaikan Bupati Lombok Tengah, HM.Suahili,FT.SH,MM pada acara pengukuhan Asosiasi Guru dan Tenaga Honorer Kependidikan, Senin (23/11) di Gedung Dakwah Praya.

Bupati mencontohkan, seperti adanya honorer yang direkayasa masa waktunya menjadi honorer. Ada yang baru masuk satu tahun, direkayasa menjadi 5 tahun. Hal itu tentu saja dengan cepat bocor dan diketahui oleh honorer lain yang sudah lama mengabdi.”Tetapi saya sebagai orang baru dipemerintahan ini, selalu saja yang jadi sasaran disalahkan. Padahal itu kejadianya sangat lama,”Ujarnya.

Sebagai orang baru, tentu saja tidak tahu siapa pihak yang melakukan rekayasa itu. Tetapi ujung-ujungnya selalu bupati yang sekarang yang dibilang berat sebelah dalam perlakukan honorer, walau dengan tidak untuk mencari kambing hitam, bupati menyatakan kalau honorer K1 dan K2 itu sudah ada jauh sebelum dirinya sebagai bupati.”Saya tentu tidak tahu juga siapa yang tanda tangani SK yang satu tahun jadi 5 tahun.Karena yang tanda tangan bukan saya. Tetapi yang dicaci maki saya,”Tandas Suhaili, dihadapan ratusan honorer.

Namun yang selalu dicaci maki, lanjut Suhaili adalah dirinya yang dikira meminta uang dan yang lainya. Sama dengan kasus K2 yang beberapa bulan lalu mencuat di Lombok Tengah adanya oknum yang diduga minta uang Rp.1000.000, selalu diisukan ulah dirinya. “Sedikit sedikit saya saja yang kena. Kalau melihat resiko saya sebagai bupati, ini memang resiko selalu jadi sorotan, tetapi kenapa terkadang nalar logika kita tidak jalan,”Imbuh Bupati.

Mentang-mentang dirinya miskin tandas Bupati, selalu saja bila ada masalah dirinya meminta-minta uang. Padahal untuk memperjuangkan nasib K2 dan K1 bila hari, dirinya harus merogoh uangnya sendiri, karena diorganisasi K2 saat itu tidak memiliki anggaran. “Mohon maaf saya mengatakan ini, karena ketersediaan anggaran diorganisasi honorer, boleh tanyakan, saya sering merogoh kocek saya sendiri untuk mereka utusan yang harus ke Jakarta,”Ungkapnya.

Hal itu diucap Suhaili dihadapan ratusan honorer bukan untuk mengungkit kebaikan, namun hal itu agar dikatahui sebagai salah satu bentuk kepedulian dirinya terhadap perjuangan para guru dan tenaga honorer yang juga sedang perjuangkan nasib untuk mengaiz rejeki untuk menghidupi keluarga.”Untuk itu, tidak mungkin saya akan merusak diri saya dengan hanya uang enam ratus juta walau saya ini miskin karena hingga saat ini belum punya rumah,”Tandasnya|001|35|

Iklan Teks


Raih ketenangan dengan akses yang luas di Bank Muamalat
Jasa pegadaian berprinsip syariah Islam, kunjungi situs resmi Pegadaian Syariah
Memberikan yang terbaik sesuai kaidah Islam, kunjungi situs resmi BNI Syariah