Gempa M5,5 Guncang Bali-Lombok tidak Berpotensi Tsunami
dibaca 1,222 kaliHasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan M=5,3. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 9,59 LS dan 115,38 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 104 km arah selatan Kota Denpasar, Propinsi Bali pada kedalaman 38 km.
Kepala Stasiun Geofisika Mataram Agus Riyanto dalam keterangan tertulisnya diterima RADIO LOMBOK FM, Kamis (15/11) menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempabumi berkedalaman dangkal ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.
Menurut Agus, guncangan gempabumi ini dirasakan di Tabanan,Karangasem, Kuta, Jimbaran, Denpasar, Mataram, Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Barat III-IV MMI, Gianyar, Klungkung, Nusadua, Legian, dan Sumbawa III MMI.
Hingga pukul 01.50 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Dikatakan, Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault).
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.
Informasi yang dihimpun RADIO LOMBOK FM menunjukkan secara umum masyarakat Pulau Lombok merasakan dampak terjadinya gempa tersebut hingga Sumbawa. Bahkan saat warga tengah tertidur banyak yang berhambuiran keluar dan tidak berani masuk kermbali ke rumahnya.
“Kita takut masuk, jangan-jangan ada gempa susulan. Kita kembali bikin tenda lagi kalau begini, sekalipun tetap mewaspadai musim hujan yang dengan berbagai dampaknya,” kata Rahmat warga Obel-Obel, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur dihubungi RADIO LOMBOK FM. (07/027)