60 Persen Data Penerima Kartu Indonesia Sehat Lombok Timur Salah
dibaca 1,756 kaliRADIO LOMBOK FM, Lombok Timur – Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transimigrasi (Disosnakertrans) Kabupaten Lombok Timur mengaku kelimpungan menerima pengaduan masyarakat yang menerima Kartu Indonesia Sehat (KIS).
sebab, sejak enam bulan penyaluran KIS itu, sebagian besar terjadi kesalahan, yang berkisar sampai 60 persen.
Sekretaris Disosnakertrans Lotim, H. Ridatul Yasa mengaku kelimpungan menerima pengaduan masyarakat yang mengurus perbaikan identitas pada kartu KIS itu. Bahkan, banyaknya masyarakat yang mengurus perbaikan menuntut petugas harus kerja ekstra.
“Kita memperkirakan jika 60 persen identitas masyarakat penerima KIS itu berbeda dengan identitas yang sebenarnya. Terbukti, setiap hari ratusan masyarakat datang mengurus perbaikan,”ungkapnya kepada RADIO LOMBOK FM, Selasa 12/07/2016.
Ridatul menduga, banyaknya kekeliruan identitas bagi penerima KIS tersebut disebabkan karena ketika dilakukan pendataan sering petugas tidak mencantumkan identitas lengkap maupun nama masyarakat yang disesuaikan dengan di Kartu Tanda Penduduk (KTP) maupun Kartu Keluarga (KK).
Dengan kondisi demikian, masyarakat penerimah KIS diminta supaya aktif mengecek kartu yang diterimanya itu. “Kemungkinan kesalahan terjadi dari awal pendataan,”ungkapnya.
Dia menambahkan, dengan dilakukan pemeriksaan lebih awal oleh masyarakat penerima KIS untuk mencocokkan kesesuaian identitas antara di KIS dengan di KTP maupun di KK.
Jika terdapat kekeliruan, masyarakat diharapkan untuk aktif mengurus perbaikan tanpa harus menunggu ketika kartu itu dibutuhkan.
“Prediksi kita 60 persen KIS ini salah, sehingga kita berharap masyarakat aktif memeriksa kartunya. Jika ada kesalahan, segera melapor untuk melakukan perbaikan, jangan ketika dibutuhkan baru diurus,”pintanya.
Sementara itu, yang menjadi persoalan dalam perbaikan KIS itu adalah masalah administrasi seperti kertas, komputer dan lainnya jumlahnya terbatas. Sedangkan, jumlah masyarakat yang mengurus perbaikan setiap harinya terus membludak.
Petugas yang ditempatkan untuk melayani perbaikan juga bekerja dengan dedikasi tinggi, walaupun terkadang proses pelayanan dilakukan sampai malam hari. “Salah satu solusinya itu dengan mengambil kertas di bidang-bidang lain’’, tutupnya. |002|010|