LOMBOK TENGAH,lombokfm.com – Pasangan Calon (Paslon) No. 5 SURYA paling berpotensi menang. Demikian hasil Lembaga Survei Opini Publik dan Kebijakan INDOMETRIK, terhadap kelima paslon yang maju di Pilkada Lombok Tengah pada 9 Desember 2015 mendatang. Kelima paslon itu diantaranya HL.Wiratmaja-Badrun Nadianto (JADI), Suhaeli FT-Pathul Bahri (SUHU), Gde Sakti-L.Wirajaya (Sakti-Jaya), H. Suharto-Lale Widare (Lailatul Qadar) dan HL. Suprayatno-Zainul Aidi (SURYA).

Peneliti Utama Indometrik, Astar Hadi dalam Jumpa Pers-nya, Minggu (6/12) 2015 di Lesehan Puri Buga Praya kepada sejumlah media memaparkan, berdasarkan survey INDOMETRIK terhadap kelima paslon di Pilkada Lombok Tengah, serta pengumpulan data selama 23 November hingga 27 November 2015 dengan metode sampling, atau multistage random sampling. Serta menggunakan jumlah responden sebanyak 1000 responden, dengan tingkat margin of error kurang lebih 4,5 persen.

Lebih lanjut Astar Hadi, konstelasi politik di loteng terbilang sangat dinamis dan berlangsung sangat ketat. Paslon incumbent Suhaeli-Pathul memperoleh perlawanan yang sangat serius terutama dari Paket SURYA (Suprayatno – Aidi) dan Sakti-Jaya. “Ketiga paslon ini masing-masing memiliki peluang menang,”Tandasnya.

Merunut hasil survey yang dilakukan lembaga terpercaya ini, SURYA unggul tipis pada angka 24,7% mengatasi Suhaeli-Pathul dengan prosentase 24,4% suara. Dikuti oleh Sakti Jaya dengan perolehan 18,7%. Sementara angka swing voters (pemilih yang berpeluang pindah ke kandidat lain) dan Undecided Voters (pemilih yang belum menentukan pilihan) berkisar _+ 27%. “ Cukup tingginya angka massa mengambang ini membuat pertarungan di sisa waktu hingga hari pencoblosan akan sangat ditentukan oleh pemilih yang belum menentukan pilihan ini,”Jelas Astar Hadi.

Menurut Astar Hadi, meskipun selisih suara sangat tipis, Paket SURYA paling berpotensi memenangi Pilkada Loteng 2015 jika merunut rataan peningkatan suara yang diperolehnya terbilang tertinggi di antara semua kandidat. Lebih-lebih, dari sebagian besar responden yang diwawancarai, potensi swing voters mengarah pada paket SURYA ini.

Dalam hal rataan elektabilitas kandidat tandas Astar Hadi, berdasarkan paket, pasangan SURYA dianggap pasangan paling ideal atau paling cocok pada komposisi elektabilitas yang tinggi dan berimbang. Sementara itu, meskipun elektabilitas pasangan Suhaeli-Pathul dan Sakti-Jaya juga terbilang tinggi, tapi komposisi elektabilitas paslon ini dianggap tidak cukup berimbang. Di mana, “hanya” pada nama calon bupati (Suhaeli dan Sakti) lah yang membuat keduanya memperoleh elektabilitas yang signifikan, tapi tidak diikuti elektabilitas calon wakil bupati (Pathul Bahri dan Wirajaya) yang terbilang rendah.

“Mengapa paket SURYA bisa memperoleh elektabilitas tinggi dalam komposisi berimbang antara cabup dan cawabupnya, ditengarai oleh karena kandidat ini dianggap paslon yang terbilang sama-sama cerdas, berpengalaman, bersih/tidak punya cacat dan terutama paling dianggap mewakili harapan baru masyarakat untuk perubahan menuju loteng yang lebih baik,”Paparnya.

Survei INDOMETRIK juga melansir, berdasarkan jenis kelamin mayoritas perempuan mendukung SURYA. Rinciaannya, 25,9 persen pemilih perempuan ke SURYA, SUHU 22,8 persen, Sakti-Jaya 23,3 persen, Lailatul Qadar 8,6 dan JADI 1,4 persen,. Sedangkan pemilih perempuan yang belum memutuskan 18 persen.

Untuk pemilih laki-laki yang ke SURYA 25.2 persen, SUHU 24.8 persen, Sakti-Jaya 19,9 persen, Lailatul Qadar 1,8 persen dan JADI 2,7 persen. Pemilih laki-laki belum memutuskan pilihannya 25,2 persen.”Meskipun paslon SUHU dan Sakti Jaya masih memiliki potensi, tapi SURYA yang paling berpotensi memenangkan pilkada ini jika merunut sejumlah indikator positif yang disebutkan di atas,”Pungkasnya.|001|55|