RADIO LOMBOK FM, Lombok Tengah – Polres Lombok Tengah bersama dengan Disperindag setempat awasi para pedagang dan pemasok bahan pangan supaya tidak melakukan penimbunan atau kartel segala jenis bahan kebutuhan pokok menjelang puasa, Polres Lombok Tengah dengan Dinas Perindustrian dan Perdaganagan (Disperindag) Loteng, sepakat akan menindak tegas pengusaha maupun pedagang yang terbukti melakukan aksi penimbunan hingga membawanya ke ranah hukum.

Kapolres Loteng AKBP Nurodin menegaskan jika jajarannya sudah melakukan komunikasi dan berkoordinasi untuk segera turun dan menindak tegas para pedagang yang melakukan penimbunan,. “ Ini dilakukan untuk antisipasi penanggulangan terhadap terjadi kelangkaan, serta membuat harga melambung tinggi,” tegasnya.

Ia mengatakan, bila ditemukan ada pedagang maupun pengusaha yang melakukan penimbunan itu, pihaknya akan memberikan tindakan tegas sesuai undang-undang perdagangan. Seperti salah satunya pencabutan izin usaha. “Tetapi kita harapkan jangan sampai ada pedagang yang melakukan itu,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Loteng, H Amir Husen mengaku, permintaan sembako diprediksi bakal meningkat seperti tahun-tahun sebelumnya pada bulan puasa mendatang. Harga-harga pun jelas tak bisa dibendung. Namun, pihaknya menjamin stok barang yang dibutuhkan masyarakat aman. “Kami juga sudah koordinasi dengan Polres untuk mengantisipasi akan lonjakan serta penimbunan barang,” ungkapnya.

Ia juga mengancam kepada para tengkulak atau pengepul yang berupaya melakukan penimbunan sembako berlebihan tersebut, bila ditemukan akan diberikan sangsi tegas. “Penimbunan suatu perilaku kejahatan serta merugikan semua orang,” tegasnya .

Hingga saat ini polres dan disperindag setempat tengah melakukan pemantauan harga pangan dan masih mengawasi semua peredaran barang kebutuhan pangan yang masuk ke Lombok Tengah. |003|024|