LOMBOK TIMUR, Lombokfm.com – Para sopir Angkutan Kota (Angkot) yang menamakan dirinya “patuh angen”, jurusan Pancor – Keruak. sebut pemerintah Lombok Timur tidak adil. Pasalnya ongkos yang di tetapkan pemerintah di nilainya sangat minim, sedangkan untuk pembayaran izin dan jasa raharja setiap bulannya naik.

Membuat surat izin angkot awalnya hanya membayar 5 ribu sekarang naik jadi 15 ribu. Dan untuk jasa raharja sendiri sebelumnya 20 ribu sekarang menjadi 30 ribu.
“Kenaikan di lakukan pemerintah yaitu 10 ribu”, ungkap ketua Serikat Masyarakat Selatan (SMS) Sayadi saat lakukan hearing di kantor DPRD Lotim, kamis 18/2/2016.

Di kesempatan itu ia minta agar pemerintah melalui dinas perhubungan supaya tegas melakukan tugasnya di jalan.

Menururtnya sayadi yang menjadi kendala mendapatkan penumpang banyak sekarang yaitu dengan adanya mobil pick up.

Di katakan bahwa mobil pick up itu seharusnya jangan di pakai untuk ngangkut orang, karena dalam aturan tertulis itu salah, dan seharusnya mereka gunakan untuk mengangkut barang.
“Kalau petugas dinas perhubungan di jalan tegas dan menilang semua pick up yang melanggar aturan, maka bisa jadi mereka akan jera melakukannya”, jelasnya.

Di kesempatan itu Ketua Komisi I Nurdin yang menerima mereka (Red sopir) akui perihatin bahwa di nilai penghasilan saat sekarang dengan dulu jelas akan berbeda.

Di ungkapkan juga bahwa penghasilan sopir angkot saat ini di kikis oleh adanya mobil pick up yang salah pakai. Dan di akuinya memang petugas terlihat terkesan membiarkan hal itu.

Agar tidak berlarut permasalahan itu maka DPRD akan koordinasikan ke dinas terkait agar menormalkan keadaan seperti dulu. Dan mobil pick up yang tidak sesuai kegunaan harus di sangsi, jelasnya(007)(048)