Lombok Kembali Diguncang Gempa 91 Meningga
dibaca 838 kaliRADIO LOMBOK FM, Mataram-Gempa tektonik berkekuatan 7,0 SR kembali terjadi di Lombok, Minggu (5/8) malam sekitar pukul 19. 46 menit. Gempa yang mengguncang Lombok ini kali ini jauh lebih besar dari gempa sebelumnya yang terjadi pada Minggu (29/7) pagi yang hanya berkekuatan 6,4 SC. Gempa kali ini meluluhlantahkan ratusan rumah di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Gempa ini juga mengakibatkan 67 orang warga KLU meninggal terkena reruntuhan bangunan. Bahkan satu keluarga beranggotakan 5 orang neninggal.
Sementara di Kabupaten Lombok Barat tercatat 9 orang warga meninggal, Kota Mataram 4 orang meninggal, kabupaten Lombok Tengah 2 orang meninggal dan di Kabupaten Lombok Timur tercatat 2 orang meninggal.
Gempa yang begitu keras disertai gempa susulan membuat warga di Lombok Utara sebagian besar mengungsi menyelematkan diri hingga naik ke perbukitan. Demikian juga di Lombok Barat masyarakat berhamburan keluar tak ada yang berani memasuki rumah dan sebagian besar tidur di luar rumah yang agak lapang hingga pagi hari. Meski pagi hari masyarakat juga masih berada di luar rumah.
Pantauan media ini menunjukkan bahwa saat terjadinya gempa utama disusul gempa berikutnya warga masyarakat cukup panik menyelematkan diri, apalagi isu-isu yang tidak bertanggungjawab akan terjadi tsunami menyebabkan warga berlarian menyelamatkan diri ke rumah-rumah keluarga yang jauh dari pantai. Bahkan warga banyak yang manaiki perbukitan untuk menyelamatkan diri.
Di banyak jalan utama dan jalan negara lainnya kerumunan massa yang mengendarai sepeda motor maupun kendaraan roda empat mengalami kemacetan oleh lalulintas warga dari berbagai arah dengan tujuan berbeda untuk menyelematkan diri. Petugaspun berusaha menenangkan warga untuk tetap tenang dan kembali ke rumah masing-masing dan harus tetap dalam kondisi waspada.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD) NTB H. M Rum di Mataram Senin (6/8) menjelaskan, saat ini para warga yang terkena gempa oleh petugas sedang dilakukan evakuasi ke lokasi-lokasi yang aman. Berbagai kebutuhan warga yang terkena gempa petugas langsung mendroping bantuan baik berupa sembako maupun air bersih.
Sementara para korban baik korban berat maupun luka ringan yang jumlahnya hampr ratusan segera dievakuasi ke RSUD Tanjung untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Gubernur NTB TGB H. Zainul Majdi bahkan meliburkan sekolah selama sepekan karena dikhawatirkan terjadi gempa susulan yang lebih besar. Gubernur NTB juga minta kepada Bupati KLU untuk berusaha menenangkan warga dengan di masjid-masjid terdekat sambil memberikan terapi kesejukan kepada warga.
Sampai berita ini diturunkan para petugas masih melakukan pendataan di lapangan baik korban meninggal maupun, rumah yang runtuh akibat gempa. “Kemungkinan korban meninggal akan terus bertambah seiring dengan pendataan yang dilakukan oleh para petugas,” kata Rum.
Demikian juga data yang dihimpun dari BMKG Mataram menyebutkan sejak terjadinya gempa semalam hingga pagi menjelang siang ini sudah terjadi gempa susulan sebanyak 172 kali meskipun dalam magnitudo yang kecil-kecil. Namun warga masih belum nyaman karena gempa ini bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa diprediksi. (07/009)