RADIO LOMBOK FM, Praya – Program Sertifikasi tanah wakaf yang di inisiasi Kejaksaan Tinggi, bersama Kanwil Kemenag dan BPN NTB sejalan dengan program pemerintah daerah Lombok Tengah. Hal itu disampaikan Bupati Loteng, H Moh Suhaili FT, di acara penyerahan sertifikat tanah wakaf di Bencingah Adiguna Praya, Kamis 27 Agustus 2020.

Bupati Loteng menuturkan, beberapa tahun lalu, Pemda sudah mendata dan memastikan jumlah pengurus tanah wakaf terutama tempat ibadah seperti marbot dan guru mengaji.

“Saya apresiasi dan bersyukur program sertifikasi tanah wakaf yang di programkan oleh Kejati, Kanwil Kemenag dan BPN Provinsi NTB. Adanya sertifikasi tanah wakaf ini dapat memutus kemungkinan persoalan yang akan terjadi di masa mendatang,” ungkapnya.

Suhaili juga menjelaskan alasan menyebut program itu selaras dengan program pemerintah daerah Lombok tengah karena, program sertifikat tanah wakaf masjid, instensif para marbot sedang dijalankan bentuk mendata dan memastikan jumlah lembaga, juga yayasan.

Suhaili sangat bersyukur dengan adanya perogram sertifikasi tanah dan lahan yang terdaftar secara sistematis lengkap, yang nantinya tidak akan ada lagi tanah yang tidak terdata. Dengan demikian, tanah dan lahan akan jelas kepemilikannya.

“Dengan adanya program sertifikasi tanah ini mudah mudahan dapat di manfaatkan oleh masyarakat untuk segera mendapaftarkan tanahnya untuk di sertifikasi,” ungkapnya.

Dan Untuk penyerahan sertifikasi tanah wakaf oleh Kejati, Kanwil Kemenag dan BPN Provinsi NTB sebanyak 125 sertifikat.

Hadir juga dalam acara penyerahan sertifikat tanah wakaf tersebut yakni Gubernur NTB Dr. Zulkiflimansah, Kajati NTB Nanang Sigit Yulianto, Kepala BPN, Selameto Dwi Martono dan Kakanwil Kemenag.