Radio Lombok FM, Lombok Utara– Rencana pembangunan mini hospital di Gili Trawangan yang akan membackup pelayanan kesehatan di tiga gili, rencananya akan dimulai pada APBD Perubahan mendatang.

“Perencanaan sedang dilakukan, semoga bisa dimulai di perubahan (APBD),” ujar Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar.

Ditambahkannya, untuk pembangunan mini hospital beberapa hal sudah disiapkan seperti ketersediaan lahan. Lahan yang dimaksud adalah lahan yang sebelumnya akan digunakan untuk pembangunan open stage.

“Kita pakai lahan yang akan digunakan untuk open stage. Luasnya 70 are, disana juga akan dibangun tempat tinggal bagi dokter dan perawat,” ungkapnya.

Menurut Najmul, pembangunan mini hospital ini dilakukan karena kawasan tiga gili merupakan etalase Lombok Utara. Sehingga fasilitas dan prasarana yang ada harus lengkap agar pelayanan bagi wisatawan lokal maupun mancanegara bisa maksimal. “Saya pernah berkunjung ke salah satu sarana kesehatan di Gili Trawangan. Sudah jam 09.00 tapi belum ada yang melayani, padahal disana sudah ada wisatawan asing yang antri membutuhkan pelayanan,” katanya.

Selain itu, Najmul juga mengaku pernah mendapatkan keluhan dari wisatawan mancanegara saat berobat ke klinik kesehatan di Gili Trawangan. “Dia cerita beli salep untuk kram harus membayar Rp 2.5 juta. Hal seperti inilah yang harus diperbaiki,” tandasnya.

Dengan keberadaan mini hospital tersebut, bisa mengantisipasi ulah oknum-oknum yang ingin mencari keuntungan saja dengan menerapkan biaya tinggi. “Kalau seperti ini terus, kita sendiri yang akan rugi karena citra di mata wisatawan sudah jelek,” tuturnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Utara, Suhardie menyambut baik respon bupati terkait rencana pembangunan mini hospital tersebut. “Itu memang rencana kami. Seluruh fasilitas seperti dokter, perawat, dan alat kesehatan pasti dilengkapi,” pungkasnya. |005|025|