Menariknya bagi yang lulus Diklat akan memiliki kompetensi sebagai pelaut dengan sertifikat standart International Marine Organization (IMO). “Tiga jenis sertifikat IMO ini sendiri merupakan tiga sertifikat dasar yang mutlak dibutuhkan jika seseorang akan bekerja di kapal. Diantaranya, BST (Basic Safety Training/Diklat tingkat dasar tentang keselamatan berlayar, AFF (Advance Fighting Fire/pemadam kebakaran di kapal) dan SAT (Safety Amenity Training) atau etika di atas kapal,” kata Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu Lalu Bayu Windia Senin (22/10).

Dikatakannya, pendidikan vokasi bidang ke pelautan ini.bertujuan memberikan keterampilan dasar untuk bekerja di sektor kelautan. Output dari peserta Diklat tersebut, jika sudah memperoleh sertifikat maka teebuka peluang untuk bekerja di kapal.

“Saya katakan prospek pekerjaan di kapal di dalam dan luar daerah dan luar negeri terbuka luas. Bagi merteka yang sudah lulus tentunya harus aktif mencari peluang kerja itu. Dalam hal ini pemerintah memberi kail atau pancing melalui ketersediaan legal aspek yg dibutuhkan,” kata Bayu.

Menurut Bayu, tahun ini saja kuota yang dibutuhkan untuk mengikuti Diklat ini sebanyak 700 warga NTB khususnya para pemuda yang masih produktif. Pendaftaran akan dirtutup hingga kouta telah terpenuhi. “Segala biaya DFiklat, transportasi pesawat, akomodasi dan konsumsi seloama dua minggu pelaksanaan Diklat tanpa dipungut biaya alias gratis,” ujar Bayu.

Minat pemuda dengan katagori usia yang disyaratkan antara 16 tahun hingga maksimal 36 dan tidak buta warna tahun terlihat cukup tinggi. Angkatan pertama saja sebelumnhya dilepas Minggu (21/10) sebanyak 200 orang. Kekurangan peserta berikutnya masih terbuka peluang dan akan diberangkatkan pada tahap berikutnya.

“Jika sudah terpenuhi kuota 700 orang maka kita akan tutup pendaftarannya. Namun Insya Alloh akan terpenuhi mengingat program ini ternyata cukup diminati generasi muda NTB yang ingin memiliki wawasan luas ke depan,” jelas Bayu. (07/039)