Antisipasi Kepanikan Warga, BMKG Mataram Aktivasi Sirine Pertanda Tsunami
dibaca 745 kali
RADIO LOMBOK FM, Mataram -Uji coba aktivasi sirine sebagai pertanda tsunami yang bakal terjadi dipasang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mataram, Nusa Tenggara Barat diwilayah Kelurahan Ampenan Selatan, Kota Mataram, Rabu (26/12).
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto menyatakan, Tes Status Sirine Tsunami berbunyi dilakukan sesuai protokol sirine yang telah ditetapkan pukul 10.00 WITA sebanyak tiga kali dalam 1 bahasa (bahasa Indonesia) oleh penyiar.
“Tes ini dibunyikan tanggal 26 setiap bulan. Kan setiap bulan di tanggal 26 pukul 10:00 selalu dibunyikan dari kantor Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) BPBD provinsi NTB sesuai protokol yang sudah disepakati. Paginya kita sudah mengaktivasinya dalam mode test,” kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto, Rabu (26/12) di Mataram.
Menurut Agus, guna mengantisipasi kepanikan yang mungkin timbul, bulan Juli 2018 lalu juga telah dilakukan aktivasi pertama bersama Babinsa dan Petugas BPBD dan juga melakukan sosialisasi ke perangkat desa dan masjid di radius 2-3 km.
“Ini adalah aktivasi pertama sejak bulan Juli 2018 dan semua berjalan dengan lancar, aman terkendali walaupun sudah 7 tahun. Dari pantauan, ada beberapa warga yang panik tapi karena kurang mendapatkan informasi terkait akan uji coba sirine tsunami tersebut. Namun, mereka kembali ke aktifitas mereka masing-masing karena suara sirine hanya 3 kali saja,” ujar Agus.
Terkait dengan pemasangan Early Warning System (EWS) di Pantai Ampenan, Agus menyatakan bahwa alat tersebut sat-satunya di NTB. Alat ini fungsinya sebagai perintah tanda kepada warga untuk segera evakuasi.
“Alat penanda agar warga terutama yg masuk zona merah segera mengevakuasi diri. Jadi bukan alat pendeteksi tsunami,” ujar Agus. (07/033)