RADIO LOMBOK FM, Mataram -Dampak gempa tektonik Lombok yang terjadi Minggu (29/7) lalu tidak hanya menyisakan 16 orang meninggal dunia, namun juga terdampak bagi longsornya bukit pendakian ke kawasan wisata Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Akibatnya tumpukan tanah longsor tersebut menutup jalur pendakian utama menuju puncak Gunung tertinggi kedua di Indonesia ini. 250-an wisatawan asing dan domestik dari 500 lebih jumlah wisatawan yang saat itu melakukan pendakian terjebak longsor dan belum bisa dievakuasi turun ke pos pertama pendakian.

Hingga Senin (30/7) ini Tim gabungan yang berasal dar unsur TNI, Polri, SAR, petugas TNGR, Tim Tagana BPBD NTB dan Dinas Sosial NTB, Kementerian Sosial RI dan para relawan tengah melakukan upaya evakuasi secara bertahap terhadap para pendaki yang masih terperangkap di Gunung Rinjani akibat gempa pada Minggu (29/7) pagi.

Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani kepada para wartawan di Sambelia, Lombok Timur, Senin (30/7) membenarkan jika sebanyak 270 wisatawan masih terjebak di lembah pendakian Gunung Rinjani yang berada di Ceper Pelawangan, Sembalun.”Sebelumnya sejak pukul 09.00. Wita personil gabungan TNI, Polri, SAR, para Porter, Paramedis sudah langsung melakukan pendakian penelamatan terhadap korban baik di Danau Segara Anak maupun di Pelawangan yang tengah melakukan pendakian menikmati keindahan alam Gunung Rinjani,” kata Danrem didampingi Dandim 1615/Lotim Letkol Inf Agus Setiandar, S.IP.

Danrem juga menambahkan, saat ini juga ada 140 orang personel Komando Pasukan Khusus (Kopasus) TNI AD juga turut dikerahkan dari Cijantung untuk membantu proses evakuasi yang sudah ada. “Mereka akan naik dari Sembalun Kabupaten Lombok Timur menuju titik sasaran tempat para korban terjebak. Apabila korban bisa langsung ditemukan maka diperkirakan paling lambat besok sore (Selasa, red) sudah selesai dilakasanakan evakuasi terlebih ada penambahan personel evakuasi dari Kopassus ,” jelas Danrem. (07/062)