Yunani Bangkrut, Kemenlu Sebut RI Berpotensi Kehilangan Ratusan Juta Dolar
dibaca 988 kaliRADIO LOMBOK FM -Yunani telah dinyatakan bangkrut, karena tidak mampu membayar utang 1,54 miliar euro (Rp 22 triliun) kepada International Monetary Fund (IMF). Akibatnya, Yunani sulit keluar dari masa-masa krisis.
Jubir Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir mengatakan, Indonesia memiliki hubungan baik dengan Yunani. Dari kerja sama ini, Indonesia memperoleh keuntungan sebanyak US$ 200 juta per tahun.
“Tidak besar tapi signifikan. Kita melihat akan berdampak sedikit pada segi ekspornya. Banyak produk-produk kelapa sawit dan pertanian di sana (Yunani),” ujar Arrmanatha di Kemenlu jalan Pejambon, Jakpus, Kamis (2/7/2015).
Pria yang akrab disapa Tata ini menjelaskan, di Yunani terdapat total 1.040 WNI. Dengan bangkrutnya Yunani, menurut Tata sangat berdampak pada perekonomian para WNI tersebut.
“Umumnya mereka (WNI) bekerja di sektor informal, dengan melambatnya perekonomian di sana akan berdampak pada mereka. Kehilangan pekerjaan dan harus kembali ke indonesia,” terangnya.
Lanjutnya, yang paling berdampak besar terhadap krisis yang melanda Yunani, Tata menilai negara-negara EU akan merasan dampaknya. “Tapi eksposur EU memang sudah terlalu besar sejak 2010,” tutupnya. DETIK.COM