Tingkatkan Kemampuan Kewilayahan Korem 162/WB Gelar Latihan Teknis Teritorial
dibaca 672 kaliPerkembangan dan kemajuan teknologi bagaikan pisau bermata dua, disatu sisi dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dimana masyarakat dengan mudah dapat mengakses berbagai informasi sehingga akan lebih menambah wawasan, dan disisi lain juga dapat memberikan dampak yang negatif bagi kehidupan, dengan mudah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dapat menyebarkan berbagai pengaruh yang bersifat provokatif, sehingga sebagian masyarakat menjadi terpengaruh.
Selain itu, dengan kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi, mempermudah peredaran Narkoba serta berbagai tindakan kriminal lain terjadi dimasyarakat. Tanpa adanya filter berbagai pengaruh negatif tersebut dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Hal tersebut jika dibiarkan tentunya dapat mengarah pada disitergasi bangsa yang dengan sendirinya menggoyahkan ketahanan baik dari tingkat daerah bahkan sampai skala nasional.
Untuk itu, dalam rangka mengantisipasi penyebaran pengaruh negatif perkembangan serta meningkatkan kepekaan, kepedulian dan kemampuan aparatur kewilayahan di wilayah, Rabu (21/11) di Gedung Convention Hall Paruga Nae Bima, Korem 162/WB menggelar latihan teknis teritorial yang akan dilaksanakan selama 6 hari mulai tgl 21 – 26 Nopember 2018.
Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan latihan ini yaitu untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan personel Kodim (Aparatur kewilayahan) agar memahami dan mampu melaksanakan kegiatan Binter yang bersinergi dengan tiga Pilar/Tripika/Forkopimda dalam pencegahan berkembangnya pengaruh negatif globalisasi maka diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pelaksanaan tugas pembinaan teritorial di wilayah.
Kasrem 162/WB Letkol Inf Endarwan Yansori membacakan sambutan dari Danrem 162/WB yang intinya menekankan kepada seluruh prajurit yang bertugas di Satuan Komando Kewilayahan (Satkowil) jajaran TNI AD. Aparat komando kewilayahan (Apkowil) harus mampu mengolah potensi wilayah yang meliputi geografi, demografi, dan kondisi sosial, menjadi kekuatan untuk kepentingan pertahanan negara.
“Sebagai Apkowil dituntut harus mempunyai kualitas dan kemampuan teknis yang dapat diandalkan, di antaranya memahami kemampuan teritorial, memahami sikap teritorial, memahami metode binter yang menjadi pedoman melaksanakan binter di wilayahnya.
Laksanakan deteksi dini dan cegah dini guna meningkatkan kewaspadaan terhadap segala bentuk ancaman disintegrasi bangsa , laksanakan kegiatan Komsos dengan segenap komponen masyarakat agar terjalin komunikasi yang baik antara aparat kewilayahan dengan masyarakat dan laporkan secara hierarki apabila menemukan hal-hal yang bersifat menonjol guna mengantisipasi perkembangan situasi yang akan ditimbulkan.
Selain itu Danrem 162/WB juga mengingatkan kepada seluruh prajurit, agar saat melaksanakan kegiatan latihan ini dengan serius dengan adanya kegiatan latihan ini, diharapkan para insan kewilayahan dapat benar – benar mengerti dan memahami bahwa pengaruh negatif dari proses globalisasi akan selalu ada, dapat muncul kepermukaan kapanpun secara tiba-tiba manakala kita lengah dan jika kondisinya memungkinkan.
Untuk itu, terus tingkatkan kewaspadaan dan tetaplah menyatu dengan rakyat, karena dengan persatuan kita akan menjadi kuat sehingga tidak ada celah bagi setiap bentuk pengaruh negatif perkembangan jaman untuk menggoyahkan keutuhan NKRI.
Hadir pada acara pembukaan latihan teknis teritorial tersebut, Kolonel Arh M. Ali Mudjid Staf Ahli Bidang Potensi Wilayah Pusterad ( tim Asnis Pusterad), Kasrem 162/WB Letkol Inf Endarwan Yansori, Kasdim 1608/Bima Mayor Inf Hardani, Kepala Bapeda Kota Bima Darwis, S. H., DPRD Kota Bima Samsuri, S.H., Penyelenggara dan peserta latihan. (07/043)