SMP Miftahul Falah Dapat Akreditasi B
dibaca 1,584 kaliLombok Barat, Lombokfm.com – Akreditasi merupakan ukuran bagi sebuah lembaga pendidikan untuk dapat beroprasi atau tidak dalam menjalankan fungsi mendidik. Sebuah lembaga pendidikan yang memiliki akreditasi A atau B berarti lembaga pendidikan tersebut sangat layak untuk beroprasi. Sedangkan sebuah lembaga pendidikan yang memiliki nilai C berarti lembaga pendidikan tersebut kurang layak untuk beroprasi. Inilah yang membuat warga sekolah SMP Plus Miftahul Falah berdebar-debar setelah divisitasi untuk akreditasi pada bulan Oktober 2015.
Setelah menunggu selama kurang lebih 5 bulan, tepatnya bulan Oktober 2015-Februari 2016 seluruh warga sekolah SMP Plus Miftahul Falah desa Bajur Kecamtan Labuapi Lombok Barat kini merasa lega. Pasalnya sertifikat dan nilai akreditasi yang selama ini ditunggu-tunggu kini mereka telah terima dengan hasil yang cukup menggembirakan yaitu nilai B. Sertifikat ini langsung diserahkan oleh coordinator pengawas (korwas) pendidikan dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Lombok Barat Sandiri, MM. kepada kepala SMP Plus Miftahul Falah Saiful Bahri, S.Pd pada Jum’at 5/2/2016 bertempat di gedung sekolah SMP Plus Miftahul Falah.
“Apa yang anda terima saat ini, harus anda pertahankan atau tingkatkan menjadi A”. Harap Sandiri kepada kepala sekolah SMP Plus Miftahul Falah setelah penyerahan sertifikat tersebut. Sementara itu Bahri sapaan dari kepala sekolah ini menyebutkan, “apa yang kami terima ini sangat luar biasa, sekolah yang baru berdiri 5 tahun lalu kini memiliki niali akreditasi B. Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik guru dan juga para pengawas sehingga kami mendapat nilai B”. Tegasnya.
SMP Plus Miftahul Falah berdiri pada tahun 2011 yang lalu. Sekolah ini berdiri dilatarbelakangi oleh kekhawatiran para masyarakat yang peduli pendidikan di desa ini akan rendahnya tingkat pendidikan. Pada ketika itu anak-anak tamatan sekolah dasar (SD) tidak banyak yang melanjutkan ke jenjang sekolah menengah pertama (SMP) apalagi jenjang sekolah menengah atas (SMA) yang disebabkan rendahnya pendapatan mereka dan masih adanya ungkapan yang menyebutkan “untuk apa bersekolah ?”, “sekolah mau jadi apa ?”. Sehingga kebanyakan mereka menjadi pekerja bangunan dan pembantu rumah tangga.
Namun kini masyarakat desa Bajur cukup berbangga dengan adanya sekolah lanjutan tingkat SMP yang mendapat nilai akreditasi B berada di desa mereka. Mereka semua kini tidak merepotkan pendidikan anak mereka kemana mereka melanjutkan. Karena didesa mereka terdapat sekolah yang dekat dengan rumah mereka. Tidak perlu ongkos atau sepeda untuk menempuh sekolah ini. Disekolah ini tidak dipungut biaya baik biaya masuk ataupun SPP. Para siswa yang masuk disekolah ini diberikan keringan untuk menghutang pakaian seragam dan dibayarkan melalui dana program Indonesia pintar (PIP).|010|006