Published On: Wed, Dec 23rd, 2015

SDN 1 Retot Satu Diantara Sekolah Yang Butuh Perhatian

dibaca 1,454 kali
Share This
Tags

sekolahLOMBOK TENGAH,lombokfm.com – Untuk memajukan dunia pendidikan, pemerintah terus mengelontorkan anggaran besar hingga mencapai 70 persen. Baik dari pusat, provinsi dan juga Kabupaten. Walau demikian, masih ada saja sekolah yang keadaanya cukup memprihatinkan khsususnya yang ada dipelosok-pelosok desa.

Di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), ada beberapa sekolah membutuhkan perhatian. Mulai dari jenjang SD, SMP dan SMA/sederajat. Pemerintah sampai kini belum bisa menuntaskan kondisi fasilitas sekolah karena jumlah sekolah cukup banyak. Di daerah ini, jumlah sekolah mencapai 2.000 gedung sekolah. Terdiri dari swasta dan negeri.

Salah satu diantara sekolah yang sangat membutuhkan perhatian tersebut adalah SDN 1 Retot di Dusun Retot Desa Dasan Baru, Kecamatan Kopang. Sekolah ini berdiri sejak tahun 1979. Sampai sekarang dewan guru belum maksimal memberikan proses belajar mengajar karena kondisi sekolah. Awalnya jumlah siswa yang sekolah lumayan banyak. Namun karena kondisi gedung yang memprihatinkan, jumlah siswa berkurang.

Kepala Sekolah SDN 1 Retot, H.Bharudin, Senin (21/12) 2015 mengatakan, diprediksikan, orang tua tidak mau menyekolahkan anaknya karena banyak fasilitas belum memadai. “Kalau sekarang siswa menurun, tapi tidak signifikan. Tapi kami berupaya menunjukan yang terbaik,” katanya.

Dari 212 siswa saat ini, terdapat siswa Kelas II dan Kelas IV harus belajar di luar. Kelas II belajar di teras dan kelas IV di Musalla. Aktivitas seperti ini sudah cukup lama terjadi. Pihak sekolah kemudian mensiasati dengan cara membangun Musalla dengan tujuan dobel manfaat. Tempat ibadah dan belajar siswa Kelas IV.

Baharudin menambahkan, selama ini pihaknya intens
membangun komunikasi dengan pihak UPTD dan petinggi Dikpora kabupaten. Hasil belum terjawab dan hanya janji yang diberikan. Termasuk pengajuan profosal tetap dilakukan hasil hanya menunggu sambil gigit jari.“Kami harap tahun depan ada. Tapi kalau tidak, tetap kami syukuri,” ucapnya.

Yang membuatnya risih, ketika proses belajar mengajar saat musim hujan dan kemarau seperti saat ini. Pada musim hujan, siswa basah karena atap Musalla bocor. Begitu juga bagi siswa belajar di teras kena percikan air hujan dari atap bangunan sekolah. |001|61|

Iklan Teks


Raih ketenangan dengan akses yang luas di Bank Muamalat
Jasa pegadaian berprinsip syariah Islam, kunjungi situs resmi Pegadaian Syariah
Memberikan yang terbaik sesuai kaidah Islam, kunjungi situs resmi BNI Syariah