Rendah Pengetahuan Petani Indonesia Gunakan Alsintan
dibaca 730 kaliRADIO LOMBOK FM, Mataram-Pengetahuan cara menggunakan alat mesin pertanian (Alsintan) yang baik dan benar bagi sebagian besar petani di Indonesia masih rendah atau belum begitu mahir. Petani di Indonesia masih tetap mempertahankan cara-cara alami dan tradisonal dalam pengelolaan usaha taninya.
Dilihat dari efisiensi waktu dan efektivitas pekerjaan selain menghabiskan tenaga dan waktu juga menelan biaya yang tidak kecil.
Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang Dr. Ir. H. Adang Warya, MM mengatakan, teknologi dalam bidang pertanian merupakan sesuatu yang dapat memudahkan pekerjaan dan menghasilkan output yang lebih baik. “Pembangunan pertanian tanpa teknologi adalah hal yangmustahil . Keduanya berjalan secara beriringan dan saling mengikat,” kata Adang di Mataram, Selasa (16/10).
Dikatakan, Dalam pembangunan pertanian tentu akan sangat berbeda dalam segi kepraktisan maupun hasil tani apabila petani tersebut mengadopsi teknologi lain. Teknologi pertanian meliputi jusaha tani seperti teknik penanaman, pemupukan, pengairan, perlindungan tanaman secara terpadu dan pasca panen. “Pasca panen seperti pengolahan hasil, pengenalan alat perontok yang dapat menekan kehilangan hasil, penyimpanan hasil pertanian yang dapat meningkatkan kualitas produk pertanian dan teknologi yang digunakan dalam pertanian seperti mesin pertanian,” kata Adang pada Bimbingan Teknis (Bimtek) alat mesin pertanian di Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Askot Mataram.
Tujuan Bimtek ini, tambah Adang yakni meningkagtkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam pemamfaatan alat dan mesin pertanian. Meningkatkan kompetensi kerja peserta Bimtek dalam mengoperasikan alat pertanian. “Kita harapkan para petani nantinya bisa mengoperasikan alat dan mesin pertanian untuk meningkatkan hasil produksi,” kata Adang. (07/025)