Realisasi Pengadaan Barang dan Jasa Pemda KLU Terendah se-NTB
dibaca 1,035 kaliRADIO LOMBOK FM, Lombok Utara—Prestasi kinerja SKPD bisa dikatakan terburuk sepanjang sejarah, bagaimana tidak Realisasi pengadaan barang dan jasa Pemerintah Lombok Utara hingga memasuki bulan September ini masih dipandang sangat rendah. Dan dilihat paling rendah jika dibandingkan dengan kabupaten/kota se-NTB.
KLU hingga saat ini Menyelesaikan kegiatan pengadaan barang dan jasa hanya mencapai 32 persen, sementara rata-rata provinsi 50 persen, sehingga ada keterlambatan pelaksanaaan deviasi 18 persen..
‘’Kita hanya mengingatkan dan memberikan solusi terkait langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mempercepat penggunaan anggaran,”ungkap kepala biro administrasi pembangunan dan layananan pengadaan pemprov NTB, I Gusti bagus Sugiharta dalam rakor pembangunan di KLU.
Semestinya, jika memasuki bulan ini realisasi sudah harus mencapai 50 persen, oleh karena itu maka sangat perlu di tekankan agar bisa dieksekusi anggarannya dengan cepat. Karena dari target skala Provinsi maupun Nasional KLU saat ini dibawah rata-rata.
Kendati demikian, tidak ada sanksi maupun penalti jika Pemda KLU tidak mampu merealisasikan target hingga akhir tahun nanti. Dan rekanan yang tidak bisa melaksanakan kegiatan hingga batas waktu akhir tahun masih mendapat ampunan.
“Diberikan kesempatan kepada rekanan dalam aturan pelaksanaan pengerjaan kegiatan bisa dikerjakan melewati tahun anggaran. Misalnya kontrak akhir desember belum selesai, itu ada penambahan waktu maksimum 50 hari kedepan,” tegasnya.
“Kalau tidak bisa selesai juga, maka diputuskan punishment artinya ada wanprestasi dan jaminan pelaksanaan disita untuk daerah,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati KLU, Najmul Akhyar mengatakan optimis bisa mengejar segala ketertinggalan yang terjadi, menurutnya keadaan ini sudah biasa terjadi. Rendahnya realisasi karena faktor pengerjaan fisik yang belum diperhitungkan sepenuhnya saat ini, dimana saat ini beberapa proyek fisik sedang mulai berjalan dan belum diakumulasikan dengan baik.
“Nanti akan melonjak kalau sudah jalan, tentu di akumulasikan berapa belanja barang dan jasa. Kemarin saya panggil mereka (Kepala Dinas) katanya Insyallah akan naik hingga 70-80 persen,” tandasnya. (005|006)