Pemerintah Dan Warga Sepakat Proyek BWS Dilanjutkan
dibaca 1,586 kaliRADIO LOMBOK FM, Lombok Utara—Puluhan perwakilan masyarakat Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara (KLU) yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dan juga jajaran kepala desa se kecamatan kayangan kembali melakukan pertemuan dengan Pemerintah KLU, bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I, PDAM KLU serta Polres Persiapan KLU di aula kantor Bupati Lombok Utara rabu (8/6/2016) Kemarin.
Dalam pertemuan kali ini Proyek sistem jaringan air baku sekeper yang dijalankan oleh balai wilayah sungai (BWS) Nusa Tenggara 1 disepakati dilanjutkan kembali pengerjaannya setelah sebelumnya mengalami penolakan dari masyarakat. Pemerintah kabupaten (Pemkab) yang telah mengajukan proyek ini kepada pemerintah pusat pada tahun 2013 lalu tersebut mengharapkan agar warga bisa memberikan jalan supaya proyek tersebut bisa kembali dilanjutkan dengan aman dan lancar.
‘’Proyek yang dijalankan BWS dalam pemenuhan kebutuhan air bersih kami nyatakan untuk dilanjutkan kembali hingga tuntas berdasarkan batas waktu yang telah ditentukan oleh pusat,”ungkap Wakil Bupati KLU Sarifudin, SH.
Proyek BWS ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kecamatan Kayangan dan juga Kecamatan Gangga bagian timur. Proyek ini merupakan program yang diajukan Pemerintah KLU bersama PDAM KLU pada 2013 untuk pemenuhan air bersih. BWS kemudian menindaklanjuti, dan akhirnya pada 2016 saat ini bisa terlaksana pengerjaannya. Dalam dokumen pengajuan, disebutkan debit air di lokasi mencapai 1.780 liter per detik. Sementara proyek ini hanya berkapasitas 100 liter per detik dengan jaringan perpipaan mencapai 10 km. Proyek ini diyakini tidak sampai mengganggu air irigasi petani di Kecamatan Kayangan. Dalam pemaparan konsultan BWS sendiri pada pertemuan tersebut dikatakan bahwa pengambilan mata air tidak dilakukan pada saluran air terjun skeper namun ditegaskan diambil dari mata air gunung diatasnya.
‘’Kami saat ini menunggu keputusan pemerintah daerah untuk penjaminan aman untuk dilanjutkan proyek ini, jika tidak kami (BWS,red) meminta surat secara resmi pemberhentian pengerjaan sistem jaringan air baku skeper ini untuk disampaikan ke pusat,”ungkap PPK BWS Nusa Tenggara 1 Huzaini.
Dalam pertemuan tersebut sejumlah warga Kecamatan Kayangan yang hadir dengan nada ikhlas memberikan restu kepada BWS dalam melanjutkan kembali proyek tersebut masyarakat sendiri berharap kepada pemerintah untuk melakukan penghijauan diatas pegunungan hutan lindung tersebut guna menekan kekurangan debit air saat kemarau. Sebelumnya diketahui warga menolak lantaran dikhawatirkan mengalami pengurangan debit air terhadap saluran air terjun sekeper yang menjadi saluran mata air masyarakat setempat, warga setempat sebelumnya khawatir akan mengalami dampak buruk terhadap proyek tersebut salah satunya kekeringan sehingga terjadi gagal panen.
Dalam kesepakatan yang dibuat pemerintah kabupaten di pertemuan tersebut diantaranya proyek tetap dilanjutkan dengan realisasi 100 persen. Masyarakat diberikan kompensasi (membangun irigasi, kantor P3A, membangun embung-embung kecil). Apabila terjadi kekeringan akibat pembangunan tersebut berjalan, maka akan diadakan evaluasi kembali.
Penertiban saluran liar mulai disosialisasikan dan pada saatnya akan ditutup. Proses hukum akibat terjadinya pengerusakan yang dilakukan warga terhadap pipa proyek BWS beberapa waktu lalu atas aksi penolakan warga akan tetap berjalan dan pemerintah siap memediasi proses hukum yang berjalan nota kesepakatan ini ditanda tangani oleh wakil bupati sarifudin, BWS Nusa Tenggara 1 Huzaeni, Direktur PDAM KLU Suhaili, Kepala dinas PUPE Raden Nurjati, Kapolres KLU AKBP Rifai dan kepala desa se kecamatan kayangan dan juga camat kayangan. |005|008|