Oprasi simpatik, Polisi Razia Kenakan Pakian Adat
dibaca 1,505 kaliRADIO LOMBOK FM, LOMBOK TIMUR – Operasi simpatik lanjutan Satlantas Polres Lombok Timur (Lotim) kembali dilakukan dengan cara unik. Sebelumnya mengerahkan polisi cilik dan menggandeng para bikers. Kali ini petugas Satlantas kompak mengenakan seragam adat khas sasak.
Razia operasi simpatik ini dipusatkan di simpang empat taman Selong. Dalam razia itu, selain menilang, petugas juga memberi hadiah bunga bagi pengendara yang tertib berlalu lintas. Cara ini dilakukan untuk mendekatkan polisi sekaligus membangkitkan kesadaran masyarakat supaya tidak menyalahi kententuan dalam berkendara.
Kapolres Lombok Timur melalui, Kasatlantas Polres Lotim, AKP. Bayu Eko Panduwinoto mengaku, mengenakan pakian adat dalam razia tujuannya, sebagai bentuk mengedepankan kearifan lokal. Dalam razia itu, para pengedara diberikan arahan tertib berlalu lintas dengan bahasa sasak.
Hal ini dilakukan, agar apa yang disampaikan itu bisa mengenak dan langsung menyentuh ke pengguna jalan.
“Dengan bahasa lokal, masyarakat lebih simpatik untuk tertib berlalu lintas”, ucap Bayu.
Ia yakin , cara dan keunikan seperti ini akan dipahami dan langsung mengenak. Karena tidak cukup hanya dengan menyampaikan, kalau tidak ada ide kreatif untuk membangun kesadaran pengendara dalam berlalu lintas agar mereka selalu ingat apa yang disampaikan petugas.
“Kalau kita hanya menyampikan, mereka akan lewat begitu saja. Makanya operasi ini kita kemas semenarik mungkin,” sebutnya.
Dalam razia itu, tak sedikit dari pengendara diberhentikan karena beragam pelanggaran. Seperti ada yang tidak memaki helm, tidak bawa STNK dan pelanggaran lainnya. Bagi mereka yang terbukti melangar, khususnya di Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL) tidak ada ampun.
Pengendara pun langsung ditindak dengan cara diberi surat tilang.
“Operasi setiap harinya , pelanggaran terbanyak tidak menggunakan helm,” kata Bayu.
Sejak operasi simpatik gencar dilakukan, diakui kini pengendara yang melintas di KTL lebih tertib dibandingkan sebelumnya. Bahkan bisa dilihat, sejumlah pengendara yang melintas sebagian besar menggunakan kelengkapan sempurna.
Mulai dari helm, jaket dan kelengkapan kendaraan lainya. Untuk itu, rencana kedepan kawasan tertib lalu lintas akan diperpanjang dari sebelumnya hanya 4 kilomter agar bisa lebih dari itu.
“Bahkan kecelakaan di KTKL selama ini masih nihil”, ungkapnya.
Bagi pengendara yang ditilang dikawasan KTL, mereka akan dikenankan denda. Besaran denda itu telah disampiakan dan disosialiasi melalui media. Selain itu, pihaknya juga turun ke tengah masyarakat untuk memberikan sosialiasi terkait ketertiban berlalu lintas. (007)(053)