RADIO LOMBOK FM, MATARAM – Komisi Nasional Perempuan (Komnas Perempuan) mencatat kekerasan terhadap perempuan di Propinsi Nusa Tenggra Barat (NTB) masuk ke dalam 10 besar sedangkan posisi pertama di tempati oleh DKI Jakarta, hal itu disampaikan di Mataram 31/5/2017 seusai menjadi saksi ahli pada sidang Nuril dalam kasus ITE.

Komisioner Komnas Perempuan, Sri Nurherwati mengatakan, daerah lain belum tentu sedikit, karena data ini hanya yang tercatat, dia mengira masih banyak lagi kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan di daerah yang belum tercatat. “Yang paling tinggi untuk komunitas yaitu DKI, Jawa Timur, Papua dan NTB masuk didalamnya”, ujar Sri Nurherwati di Mataram.

Dia melanjutkan “Kalau yang tertinggi karena berdasarkan pengaduan ini adalah DKI Jakarta, karena akses layanan lebih mudah, tapi bukan berarti daerah yang tidak tercatat tidak terjadi kekerasan, jurstru lembaga layanannya yang harus dievaluasi sejauh mana dia terjangkau aksesnya oleh perempuan”. Sri menilai, kekerasan terhadap perempuan cukup tinggi tetapi karena regulasi yang ada hanya mengenal perkosaan, pencabulan, maka yang paling banyak dikenal adalah perkosaan.

sementara kasus yang dihadapi Nuril termasuk pencabulan dalam bahasa KUHP kalau dalam bahasa Komnas Perempuan adalah kekerasan seksual ditempat kerja dan itu sangat kecil angkanya. “hal itu disebabkan karena sistem hukum belum mendukung untuk korban kekerasan seksual, apalagi ditempat kerja yang mempunyai relasi kuasa dengan pelakunya”, imbuhnya.

Menurut Informasi, Nuril ditahan sejak 27 Maret 2017 atas tuduhan melanggar UU No 19/2016 tentang ITE, Pasal 27 Ayat 1, junto Pasal 45 Ayat 1 dengan ancaman Pidana penjara paling lama 6 tahun dan denda paling banyak Rp1 Miliar.

Saat ini Nuril diberhentikan dari pekerjaan, dipenjara dan harus mengalami persidangan karena dianggap mengungkap di media sosial indikasi tindak pelecehan seksual oleh atasannya. Ironisnya, kepala sekolah yang terindikasi kuat sebagai pelaku pelecehan seksual tersebut saat ini naik jabatan menjadi Kepala Bidang Pemuda dan Olah Raga di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mataram. |006|001|