Mendagri Serahkan Donasi 700 Juta Bagi Korban Gempa Lombok
dibaca 939 kaliRADIO LOMBOK FM. Mataram-Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengaku ketika gempa pertama di Lombok, pihaknya langsung memerintahkan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) untuk mengerahkan para praja sekolah pamong kampus NTB guna membantu penanganan korban bencana.
“Kita langsung kirim 200 praja ke wilayah yang terkena sama gempa. Dan kita juga langsung mengirimkan bantuan berupa makanan dan minuman,” kata Tjahyo Kumolo di Mataram, Selasa(28/8).
Menurut Mendagri, Kepedulian seluruh staf Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kepada korban bencana gempa bumi di NTB merupakan dana gotong royong para staf dengan dana terkumpul sebesar Rp 700 Juta. Mendagri Tjahjo Kumolo menyerahkan bantuan tersebut kepada korban gempa di Lombok yang diterima Gubernur NTB, TGH. M. Zainul Majdi.
Dalam kunjungan kerjanya ke NTB, Mendagri selain menyerahkan bantuan dana tunai, juga membawa bantuan rehab bagi 66 kantor desa yang rusak karena gempa.
Sementara itu Gubernur NTB Zainul Majdi melaporkan dampak roda pemerintahan sejak bencana gempa yang terjadi di NTB untuk daerah yang terdampak gempa, sarana pemerintah daerah, pelayanan publik, secara khusus Pemda tetap berfungsi dengan segala keterbatasannya.
Gubernuryang akrab disapa TGB itu juga menyampaikan sebagian dari donatur memberikan bantuan dalam bentuk tenda dan kontainer. Diantaranya sebanyak 24 kontainer sudah datang dan telah dipergunakan sebagai sarana pelayanan terpadu untuk masyarakat.
“Saya juga telah meminta Bupati Lombok Utara agar pelayanan dasar kepada masyarakat harus terus diupayakan bersifat fungsional,” jelas Gubernur.
Menurut TGB, salah satu yang menjadi pertimbangan bencana gempa di NTB ini tidak ditetapkan sebagai bencana nasional, karena perangkat pemerintahan di daerah di Lombok masih berjalan dengan baik.
“Kami minta support dari bapak Mendagri untuk kami semua, khususnya ASN yang bertugas di NTB untuk bisa melaksanakan tugas dengan optimisme, terlebih sejak kemarin, 26 Agustus 2018 kami telah mendeklarasikan gerakan Lombok dan NTB Bangun Kembali. Ini menandai bahwa kita telah masuk dari fase transisi ke fase rehabilitasi dan rekonstruksi,” ungkap TGB.
Gubernur juga menyatakan, keadaan psikis korban gempa Lombok. Kuatnya pranata adat menurut TGB berbanding lurus dengan kedewasaan masyarakat dalam menghadapi bencana ini. Seperti di Kabupaten Lombok Utara yang merupakan wilayah yang masyarakatnya sangat kuat memegang pranata adatnya. Sehingga ketika pejabat tertinggi sekalipun datang berkunjung, mereka menerima dengan tenang dan baik tanpa ada protes. “Lombok Utara adalah salah satu contoh daerah yang pranata adatnya tetap dijalankan. Sehingga situasi sekritis apapun bisa mereka hadapi dengan tenang,” terang Ketua Tanfiziah PB NW ini. (07/048)