Hadrian Sosialisasikan Ranperda Desa Wisata dan Tata Niaga Ternak
dibaca 195 kaliRADIO LOMBOK FM,Praya – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTB, H.L. Hadrian Irfan, Selasa (23/11) menggelar sosialisasi dua Rancangan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi NTB, yakni tentang Desa Wisata serta Tata Niaga Ternak, di Desa Lantan Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah (Loteng). Kedua perda itu nantinya diharapkan bisa menjadi payung hukum sekaligus pedoman dalam pengembangan desa wisata serta potensi ternak di daerah ini.
Kedua ranperda itu nantinya, kata Hadrian, akan menjadi payung hukum pengembangan desa wisata dan potensi peternakan didaerah ini, khususnya lagi Desa Lantan. “Prinsipnya dari Perda tentang desa wisata memiliki klasifikasi yaitu desa wisata rintisan, berkembang, maju dan desa wisata mandiri,” sebutnya.
Nantinya juga akaan diatur tentang pengelolaan dan kelembagaan desa wisata. Termasuk tentang kewenangan pemerintah kabupaten dan provinsi dalam tata kelola desa wisata ini. Pada kesempatan itu, Hadrian juga bersedia mempasilitasi pelatihan bahasa ssing bagi pemuda desa dan menyediakan pelatihan-pelatihan lain untuk menuju sumber daya manusia (SDM) Desa Lantan yang memadai.
Sementara terkait Ranperda Tata Niaga Ternak, mengatur juga tentang kewenangan pemerintah kabupaten dan provinsi. Hal lain yang diatur juga adalah tentang berat, tinggi dan jenis kelamin serta umur ternak yang boleh dijual belikan ke luar pulau. Di mana nantinya roh ranperda tersebuut ialah adalah soal mengatur perniagaan ternak NTB. Demi terjaminnya kesejahteraan peternak khususnya di NTB. Juga demi menjaga populasi ternak serta pengembang bibit ternak dimasa yang akan datang.
Pada kesempatan itu, Kepala Desa Lantan Erwandi, S.Pd., menyampaikan apresiasi desanya dipilih sebagai lokasi sosialisasi raperda provinsi ini. Dan, berharap potensi Desa Lantan yang besar ini dapat dikawal dan dikembangkan dengan optimal. “Sebagai anggota DPRD NTB, kita berharap H.L. Hadrian Irfani bisa menyuarakan aspirasi masyarakat Desa Lantan, khususnya para pelaku wisata dan peternak di desa ini,”harapnya.
Ditempat yang sama, Haris budianto, Kepala Dusun Lantan menyampaikan potensi wisata Desa Lantan sejak 2010 sudah mulai diperkenalkan. Namun Lantan mulai booming di 2017 hingga 2018. Diakuinya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi hal penting yang perlu dipersiapkan.
Desa Lantan sendiri termasuk dari 64 desa wisata di Loteng dan termasuk 99 desa Wisata di NTB. Dan termasuk desa prioritas penyangga KEK Mandalika. Memiliki potensi wisata cukup banyak. Berupa 24 air terjun, namun baru dua air terjun yang sudah dikembangkan. Air terjun Elong Tune dan babak pelangi
Selain itu ada juga obyek wisata Sumberan dan wisata edukasi berupa rumah kupu kupu. Diapit dua sungai yaitu sungai Babak dan sungai Lenek, Desa Wisata juga bisa mengembangkan potensi wisata lainnya, seperti home stay, fly fox, balai pertemuan hingga kolam renang.
Tidak hanya itu, Desa Lantan juga kaya dengan sumber daya alam dan pengembangan mengembangakan peternakan. Dengan sumber pakan ternak yang melimpah. (nuki)