Gempa Lombok, Pengulangan Gempa Dahsat 200 Tahun Lalu
dibaca 1,312 kali“Gempa ini terjadi karena pulau Lombok ini merupakan pulau yg berdekatan dengan batuan yang patah atau disebut sesar naik Flores yg mana patahan tersebut panjang yaitu dari Flores sampai Bali. Saat patah ada energi kekuatan yang dikeluarkan dari dalam bumi dan ini sudah terjadi 200 tahun yang lalu sehingga gempa Minggu malam lalu dengan kekuatan cukup besar merupakan pengulangan dari 200 tahun yang lalu,” kata Kepala BMKG Pusat Prof. Dwikorita Karnawati,M.Sc, P.Hd dalam keterangan persnya Rabu (8/8) malam seusai melakukan sosialisasi mewaspadai gempa di Lapangan Umum TGH. Zainuddin Abdul Majid, Mataram.
Menurut Dwikorita, BMKG hanya bisa membaca, dari patahan terjadinya gempa besar tersebut mengeluarkan energi besar dan kuat yang mana energi tesrbut merupakan energi yang tersimpan 200 tahun lalu. Hanya saja masih ada energi yg tersisa dan belum dikeluarkan dan energi tersebut sudah dikeluarkan.
Ditambahkannya, energi yang dikeluarkan tersebut ditandai guncangan gempa susulan yang merupakan mekanisme alam menuju ke proses stabil menghabiskan energi yang tersisa. Jika tidak dikeluarkan maka masih ada energi yang tersimpan.
Dwikora mengibaratkan, bom waktu dan gempa berkekuatan 7,0 SC lalu telah dikeluarkan melalui gempa susulan.
Dwikorita mnjelaskan, alat BMKG telah mencatat 344 kali dan terasa oleh manusia sebanyak 17 kali. Kemungkinan terjadinya gempa yang besar sangat kecilkarena energi yang besar telah dikeluarkan. “Perlu diingat untuk gempa susulan akan terus terjadi sampai beberapa minggu kedepan. Bahkan sampai maksimalnya 4 minggu namun dengan guncangan yang kecil dan makin melemah,” terangnya.
Sementara itu Gubernur terpilih NTB, H. Zulkiflimansyah berharap agar informasi dari BMKG ini dapat menenangkan masyarakat NTB, sehingga bisa kembali lagi ke rumahnya masing-masing.
Gubernur terpilih dari kader PKS ini memahami masyarakat masih khawatir atas trauma psikolgis dampak gempa yang ditimbulkan beberapa waktu lalu.Namun ia mengingatkan agar warga teta hati-hati dan waspada.
“Intinya gempa utama telah lewat. Dan untuk BMKG agar dalam menyampaikan informasi terkait gempa untuk lebih berhati-hati. Jangan seperti kemarin pada saat kejadian masyarakat NTB khawatir adanya pemberitahuan BMKG potensi terjadinya sunami namun pada kenyataannya tdk terjadi dan telah dicabut.
Kegiatan tersebut dihadiri juga oleh Kabid Seismologi teknik BMKG Pusat Dadang Permana, Perwakilan Puslitbang BMKG Rasmid, Koordinator Kepala BMKG NTB Wakodim dan Danlanud Rembiga kolonel nav. Budi Handoyo. (07/016)