Published On: Mon, Oct 19th, 2015

Filosopi Tradisi Begawe Pada Masyarakat Suku Sasak

dibaca 7,619 kali
Share This
Tags

gaweLOMBOK tIMUR. lombokfm.com – Begawe berasal dari suku kata bega dan gawe (bahasa local sasak), bega berarti bodoh gawe artinya memiliki fungsi dan berguna. Begawe oleh masyarakt sasak diartikan sebuah kegiatan yang berguna meski menghambur-hamburkan atau gaya hidup berlebih-lebihan/ hedonis.

“kami sebagai warga sasak mengartikan begawe itu suatu kegiatan pesta dengan gaya hidup berlebih-lebihan namun memilki nilai yang tinggi” ujar Amaq Sebah saat ditanya Lombok fm Senin (19/10/2015).

Begawe dalam masyarakat di pulau Lombok sebuah kegiatan adat yang menyertai proses rangkaian acara. Proses tersebut dimulai dengan musyawarah penentuan perencanaan waktu, tempat, perlengkapan dan pebiayaan. Biasanya setelah perencanaan matang maka keluarga akan mempersiapkan perlengkapan dan bahan untuk dipergunakan pada puncak acara.

Sementara untuk memperlancar kegiatan proses begawe, pada saat musyawarah juga menetukan tugas dan penaggung jawabnya. Dalam hal ini seorang yang bertugas memimpin dan mengontrol jalannya acara begawe disebut dengan aman gawe, Sementara untuk orang yang dipercaya untuk memasak dan membagi lauk (kandok, jangan) disebut Aman jangan.

Dikatakan Amaq Sebah yang juga Tokoh adat masyarakt Desa Ketangga, kecamatan Suela Lombok Timur memngatakan, tugas dan pungsi sesuai kesepakatan musyawarah. Untuk tukang masak nasi disebut Inan nasiq, Inan nasiq akan dibantu oleh rekanannya, biasanya ini ditugaskan bagi kaum ibu-ibu. Tugas meracik dan mengaduk kopi dan minuman lainya disebut dengan Aman kopi, biasanya dalam acar begawe yang ditunjuk untuk tugas ini adalah seorang yang usianya uzur (kakek-kakek).

Selain itu untuk sempurnanya sebuah proses kegiatan begawe para pemuda memiliki tugas yang cukup berat. Tugas ini bisa saja masuk dibeberapa tugas lainya untuk membantu dan mengawasi kondisi proses acara, tugas tersebut dinamakan dengan Pengancang. Pengancang disebut juga perancang kondisi prosesi acara yang sedang berlangsung, tugas ini bisa saja mengontrol, mengawasi dan bekerja dengan aktif dan cukup agresif.

Lima hari sebelum acara biasanya lokasi acara dibuatkan teratak (alun-alun) untuk berteduh. Kemudian proses pengumpulan kayu untuk masak serta bahan dan bumbu makanan termasuk nangka, ares kedebong, papaya muda, sapi atau kambing, kelapa dan bumbu selengkapnya. |006|025|

Iklan Teks


Raih ketenangan dengan akses yang luas di Bank Muamalat
Jasa pegadaian berprinsip syariah Islam, kunjungi situs resmi Pegadaian Syariah
Memberikan yang terbaik sesuai kaidah Islam, kunjungi situs resmi BNI Syariah