Festival Pesona Bau Nyale Jadi Kalender Event Pariwisata Nasional
dibaca 738 kaliRADIO LOMBOK FM, Mataram-Pesona wisata Bau Nyale (Menangkap Cacing) 2018 resmi dimulai pada Senin (5/3) malam. Bermacam ragam seni budaya sebagai kekayaan dan ciri khas masyarakat Lombok ditampilkan dan dipusatkan di Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
“Atas nama Pemda NTB saya berterima kasih kepada Kementerian Pariwisata yang menjadikan Festival Pesona Bau Nyale sebagai kalender event pariwisata nasional,” kata Rosiady Sayuti, Sekretaris Daerah NTB pada puncak Pesona Bau Nyale di Pantai Seger, Mandalika Resort, Selasa malam (6/3).
Dalam keterangan tertulis yang diterima RADIO LOMBOK FM, rabu (7/3/2018) Rosiadi mengaku, masuknya Festival Pesona Bau Nyale ke dalam kalender event pariwisata nasional bisa mengantarkan festival yang menyedot ribuan wisatawan lokal dan mancanegara ini, Pulau Lombok akan menjadi lebih terkenal secara nasional dan internasional. “Kita juga berharap banyak agar minat kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara semakin bertambah bagi kemajuan pariwisata NTB,” ujar mantan Ketua Bappeda NTB ini.
Sementara itu Kepala DinasPariwisata NTB Muhammad Faozal menyatakan, Festival Pesona Bau Nyale menjadi salah satu magnet bagi wisatawan untuk datang ke Lombok. Pihaknya sendiri sudah menggelar 12 event yang menjadi rangkaian Festival Pesona Bau Nyale.
Plt. Bupati Lombok Tengah Pathul Bahri menjelaskan, tradisi seperti ini harus tetap dilestarikan. Tradisi masyarakat Lombok ini telah banyak memikat para wisatawan dan sebagai media silaturrahmi bagi masyarakat Lombok, khususnya masyarakat Lombok Tengah. ”Pestifal Bau Nyale sebenarnya mengajak masyarakat untuk perekat persatuan dalam membangun daerah dan upaya pelestarian budaya yang terus menerus,” kata Fathul yang juga Wakil Bupati Lombk Tengah ini.
Berbagai rangkaian kegiatan menjelang dilakukannya Pesona Bau Nyale ini. ajang seni tarung yang dikenal dengan peresean yang berlangsung di Pantai Kuta dari 1-5 Maret dan juga Mandalika Fashion Carnival yang di Praya, pusat ibukota Lombok Tengah, 5 Maret lalu. (07/009)