Di Bawah Rata Rata Nasional, Pemda NTB Perluas Program Inovasi
dibaca 867 kaliRADIO LOMBOK FM, Mataram -Program inovasi pembelajaran oleh guru di tingkat pendidikan dasar dinilai sangat strategis guna meningkatkan mutu pembelajaran bagi siswa di NTB.
“Karena itu program inovasi dki NTB penting dilakukan guna mengejar kapasitas ataupun kemampuan literasi dan numerasi peserta didik NTB yang masih di bawah rata-rata nasional. Program inovasi di tingkat SD di NTB ini sudah dibangun. Hal ini merupakan strategi untuk mempercepat kapasitas keberhasilan literasi dan numerasi,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) NTB Rosiadi Sayuti pada penutupan Temu Inovasi NTB 2018, Rabu (19/12) di Mataram.
Meski demikian, kata mantan Kadis Dikbud NTB ini, pihaknya melalui Dikbud NTB akan melakukan evaluasi dari tahun ke tahun terutama dari sisi progres atau hasil pembelajaran dengan sistem lkiterasi dan numerasi melalui program Inovasi Pembelajaran ini.
“Kita lihat nantinya apakah program ini sudah mampu meningkatkan nilai akademik mereka atau tidak. Kalau memang program ini efektip meningkatkan literasi dan numerasi anak-anak, kita harus jadikan program pemerintah daerah,” ujarnya.
Rosiadi memahami program ini bisa mendorong inovasi atau gagasan akan cara mengajar guru-guru setempat seperti di bidang matematika, cara membaca cepat dan tepat, berhitung, pembagian dan sebagainya. Dan di NTB sudah banyak yang menemukan inovasi untuk itu dan dan menerapkannya pada anak didiknya dan telah menularkan inovasi ini pada guru yang lain di kelasnya masing-masing.
Rosiadi mengaku, jika program inovasi ini banyak mendapatkan suport dari sejumlah Pemda kabupaten/kota di NTB seperti Sumbawa, Sumbawa Barat, Dompu, Kabupaten Bima, Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Utara.
“Dan bagi kabupaten lain kita harus yakinkan bahwa program ini sangat bermanfaat dan bisa ditunjukkan hasil pre test maupun post testnya. Setelah program ini dilaksanakn dengan baik dan betu-betul memiliki nilai tambah bagi murid SD di kelas awal, tidak ada alasan bagi kita Pemda NTB Kabupaten/kota untuk meneruskan program ini secara lokal,” tukas Rosiadi.
Rosiadi menambahkan, program ini pada dasarnya melatih guru-guru dan Kepala Sekolah yang kemudian dianggap berpotensi untuk dijadikan trainer bagi guru guru lainnya. dibidang literasi dan numerasi.
“Yang ikut program ini kan terbatas, tidak semua guru SD. Kalau ini sudah terbukti akan menjadi kebijakan Pemda dimana semua guru atau sekolah harus kita ikutkan. Dan untuk penguatan kapasitas ini bila perlu kita atur dalam Perda. Kalau ternyata program ini meyakinkan keberhasilannya tentu kita jamin anggarannya. Intinya kalau berdasarkan evaluasi ternyata lebih tinggi hasilnya dari tahun sebelumnya, maka kemampuan memecahkan masalah dari soal-soal standart itu akan lebih tinggi. Sehingga ujungnya nanti hasil ujian nasional (UN) akan menjadi lebih baik,” tutup Sekda. (07/024)