Budayakan Bahasa Tutur ke Literatur
dibaca 1,236 kaliRADIO LOMBOK FM,Lombok Barat – Memasyarakatkan bahasa tutur ke bahasa literature hendaknya mulai dibudayakan sejak dini. “Kalau orang hukum mengatakan kalau hanya katanya-katanya tak ada bukti tentu tak bisa dijadikan pegangan, jadi harus dibuktikan dengan literature berupa dokumen pendukung secara tertulis,”ungkap Plt. Bupati Lobar H. Fauzan Khalid di Gerung, Sabtu (27/2) lalu.
Fauzan memberi penguatan, jika seorang Tuan Guru menyebutkan hukum fiqih, sariah itu pasti dasarnya literature. “Tuan Guru kita tidak bisa mengatakan, hukum air aqua ini adalah A tanpa menyebutkan alasannya. Alasan itu tak bisa tutur harus literaal. Tutur itu akan hilang, tetapi kalau literatur dia akan hidup sepanjang waktu bahkan boleh jadi sampai hari kiamat,” jelas Fauzan Khalid.
Fauzan juga menguraikan, bagaimana hukumnya apakah membaca di rumah, perpustakaan sama pahalanya dengan mengaji di depan tuan guru. Mungkin sisi psikologisnya yang lebih kalau berhadapan. Namun kalau seperti itu ilmu kita akan mendapatkannya, mendekati. “Karena itu saya punya keinginan agar hal ini bisa disosialisasikan kepada masyarakat, bahwa mengaji tak harus di depan tuan guru tetapi tentunya lebih baik.
“Namun kalau tak punya waktu bisa saja kita ngaji di rumah dengan membaca dan tentunya dengan hal-hal positif. Dan untuk anak-anak kita saya kira keteladanan yg perlu kita berikan,” kata Fauzan.
Fauzan mengajak agar mengajarkan anak-anak, keluarga dan masyarakat melihat sesuatu itu tidak setelah jadi.
Guna lebih meyakinkan lagi, Fauzan menceritakan sejarah terjadinya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang. Bahwa yang pertama diperhatikan oleh Jepang itu berapa guru yang masih hidup dan yang sudah meninggal. Bukan ditanya berapa jendral yang mati. Tapi berapa perpustakaan/sekolah yang rusak.
“Itulah yg pertama diperhatikan dan direkonstruksi kembali dan dibangun kembali. Kita sekarang yg stabil di Lobar ini marilah kita semua bergerak untuk melakukan memberikan keteladanan, sosialisasi bahwa` membaca, membangun perpuskaan dan lain sebagainya bisa dilaksanakan dalam lingkungan sekitar,” jelasnya.|010|56|