Berlagak “Dokter Spesialis” Oknum Perawat Diduga Tipu Pasiennya
dibaca 1,678 kaliRADIO LOMBOK FM, Lombok Tengah – Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai petugas kesehatan, diduga dimanfaatkan oleh salah seorang oknum perawat yang ditempatkan di Pos Kesehatan Desa (Poskedes) Desa Karang Sidemen Kecamatan Batukliang Utara, berinisial SB untuk meraih keuntungan.
Modusnya, sang perawat itu berlagak seperti seorang dokter spesialis dan memungut biaya kepada setiap pasiennya hingga puluhan juta rupiah.
Salah seorang warga setempat yang sempat menjadi pasienya yakni Kasmiran 45 tahun, Senin (25/07/2016) menuturkan, dirinya telah membayar sampai sekitar Rp.15.000.000 kepada oknum perawat tersebut untuk menyembuhkan sakit yang ia derita.
”Kita ini ingin sembuh, kebetulan petugas poskesdes desa kita tawarkan pengobatan, siapa yang tidak senang,”Tuturnya tanpa bersedia menyebut penyakit yang dideritanya.
Namun pengobatan murah dan ampuh yang ditawarkan kepadanya tak terbukti. Padahal dirinya sudah terlanjur membayarkan uang kepada oknum SB sebesar lima belas juta rupiah lebih.
Perawatan dan pengobatan yang diberikan tidak membuat keadaanya membaik dan bahkan merasa tambah buruk.
”Ternyata saya bukan satu-satunya pasien yang seperti ini. Ada banyak warga yang mengalami nasib serupa seperti saya,”Ungkapnya.
Anggota DPRD Lombok Tengah Dapil VI Batukliang-Batukliang Utara, Supriadi mengaku mendapat laporan dari sejumlah warga terkait dengan kejadian tersebut.
Dari total warga yang melapor ke dirinya, dapat dikalkulasi jumlah dana yang berhasil dikumpulkan oknum SB akibat praktiknya itu capai Rp.70.000.000,- lebih.
”Warga yang melapor ini kan menyampaikan biaya yang sudah ia keluarkan,”Katanya.
Kalau hal itu tidak segera ditindak lanjuti, lanjut politisi PKS tersebut, maka korban-korban lain akan bertambah. Karena sejak hal itu banyak diketahui warga, salah satu tetangganya juga hampir menjadi korban.
”Tetangga saya itu terkena Diabetes. Dan SB menyatakan kalau kelingkingnya harus diamputasi dengan biaya lima ratus ribu rupiah. Tetapi ia diminta biaya lagi sepuluh juta untuk nyewa alat operasinya. Untung tetangga ini tidak bersedia,”Ungkapnya.
Anggota Dewan Dapil VI lainya, Suparman membenarkan hal tersebut. Dirinya mengaku mendapat laporan yang sama dengan Supriadi. Ia mencatat ada warga lain bernama Irfan yang juga telah mengeluarkan hampir Rp.12.000.000,- untuk biaya pengobatan pada oknum perawat tersebut.
”Rata-rata warga mengeluarkan biaya antara 5 sampai 15 juta rupiah untuk berobat pada oknum petugas Poskesdes itu,”Ucapnya.
Ada juga warga yang dirawat dirumah pribadi oknum perawat tersebut, yang dinilai hanya perawatan sekedar saja. Bahkan botol infus sampai kering tidak diperhatikan karena sang oknum malah sibuk berkeliling menggunakan Ambulance mencari pasien lainya.
”Atas kejadian ini, warga bahkan sudah melapor ke pihak berwajib dan yang bersangkutan sempat ditahan selama sehari dan dilepas kembali karena bersedia mengembalikan kembali uang para korban,”Imbuhnya.
Terkait dengan hal tersebut, Kapolsek Batukliang Utara, AKP.Putrawan ketika dikonfirmasi tidak berada di kantornya. Namun salah seorang anggota polsek yang tidak bersedia disebutkan namanya, membenarkan tentang adanya seorang perawat yang diklarifikasi terkait dengan adanya pengaduan warga yang merasa ditipu dengan perawat berinisial SB tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah, dr.Nurhandini Eka Dewi,S.Kep mengaku baru mendapatkan laporan secara lisan terkait dengan hal tersebut.
Untuk itu pihaknya belum bisa memberikatan keterangan yang rinci kepada media.”Saya sudah meminta untuk diberikan laporan secara tertulis. Nanti kalau sudah ada laporan tertulis baru saya bisa memberikan penjelasan,”Singkatnya melalui phone celulernya. |001|