RADIO LOMBOK FM, Lombok Barat – Ketersediaan Infrastruktur jalan yang rusak parah dari jalan pintu masuk Lendang Geruda, Desa Mareje Timur, Kecamatan Lembar menuju Dusun Aikmual, Desa Sekotong Timur, Kecamatan Lembar masih menjadi aspirasi berkepanjangan masyarakat Dusun Aikmual, Desa Sekotong Timur.

Masalahnya, setiap tahun pembahasan jalan sepanjang 12 km ini selalu diusulkan dan dipertanyakan oleh masyarakat setempat baik melalui desa maupun langsung ke pihak instansi terkait (Dinas PU, red), namun tetap saja belum mendapatkan respon.

Kadus Aikmual, Mawardi selepas Safari Ramadhan Persatuan Tarbiyah Islamiyah NTB Selasa (21/6) mengutarakan, bahwa akses jalan dimaksud sangatlah penting artinya bagi lancarnya transportasi keluar-masuk warga Aikmual ke wilayah luar.

“Pengerasan seadanya memang sudah dilakukan setahun lalu, namun kondisinya rusak parah semenjak musim hujan yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor.

Kalau itu sudah terjadi praktis masyarakat kami tak bisa berbuat banyak apalagi hendak keluar dusun” ungkap Mawardi yang juga pengurus Madrasah Ibtidaiyah (MI) Babussalam Aikmual.

Dalam pantauan RADIO LOMBOK FM membenarkan jika jalan masuk yang menghubungkan Lendang Garuda ke tiga dusun terpencil seperti Manomang, Aikmual, Grepet dan Bunbleng tersebut cukup memprihatinkan.

Jalan yang bergelombang, bebatuan dan tak sedikit jalan tikungan menanjak yang membahayakan ditambah jalan yang becek di saat musim penghujan serta berdebu saat musim kemarau menjadikan masyarakat setempat mengeluhkannya.

“Hanya satu harapan kami agar jalan ini bisa menjadi perhatian serius pemerintah untuk segera diperbaiki. Sebab bagaimanapun juga warga kami sering bepergian ke Sekotong Timur baik untuk urusan kesehatan terlebih bagi ibu-ibu yang hendak melahirkan maupun ke pasar untuk membeli keperluan pokok sehari-hari.

Namun melihat kondisi jalan seperti ini dan masih terbatasnya kepemilikan alat transportasi di dusun kami, apa boleh buat banyak warga  yang jalan kaki pulang pergi,” kata Mawardi. Seraya berharap agar pemerintah bisa mendengar aspirasi warganya. |007/023|