Published On: Tue, Nov 3rd, 2015

Program Paslon NASA “Satu Dokter Satu Desa”

dibaca 1,835 kali
Share This
Tags

NASA poto bersama masyarakatLOMBOK UTARA, lombokfm.com – Salah satu visi-misi Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Lombok Utara yaitu pasangan H. Najmul Akhyar dan Sarifudin  (NASA) yang belakangan banyak mendapat kritikan dari pendukung Paslon lainnya adalah program “satu dokter satu desa”.  Bahkan ada yang menyebut tidak mungkin program itu berjalan, karena alasannya masih ada Puskesmas yang tidak memiliki dokter.

Menjawab kritikan tersebut, calon Bupati KLU nomor urut 2, H. Najmul Akhyar mengaskan, kita sebagai pemimpin itu harus merasa bersalah, bukan kemudian kita jadikan sebagai alat untuk mengukur. Kalau selama ini ada Puskesmas yang tidak punya dokter, itu adalah salah pemimpin, karena jumlah dokter yang ada di KLU sudah hampir 48 orang.

Karenanya, kata H. Najmul Akhyar kedepan tidak boleh tidak ada dokter pada setiap Puskesmas, karena keberadaan dokter di Puskesmas merupakan hak masyarakat, kecuali kondisinya sudah tidak memungkinkan ada dokter. “Tapi kalau yang sekarang ini tidak ada alasan kita untuk tidak menempatkan dokter pada setiap Puskesmas. Dan bila kita menempatkan satu dokter pada satu desa, maka kita akan butuh 33 orang dokter”, jelas H. Najmul Akhyar didepan ratusan pendukungnya pada kampanye dialogis di Dusun Batu Gerantung Desa Loloan Kecamatan Bayan, 02/11/15.

Dikatakan, pertanyaan yang sering muncul itu adalah darimana uangnya untuk memberikan gaji 33 orang doter yang ditempatkan di desa. Untuk menjawab hal tersebut, H. Najmul menjelaskan, bahwa di KLU ini ada 2500 pegawai negeri yang digaji setiap bulan. Nah yang 2500 orang saja mampu digaji, apalagi hanya 33 orang dokter.

“Kalau ada orang yang mengatakan tidak bisa menggaji 33 orang dokter, memang orang seperti itu tidak mau melihat masyarakat sehat. Dan menjadi keprihatinan kita sekarang ini adalah pernah secara tiba-tiba angka gizi buruk itu mencapai 500 orang lebih, dan ini disebabkan tidak ada deteksi dini. Selain itu banyak ibu-ibu juga yang ditemukan memiliki penyakit kanker payudara, karena akibat tidak ada yang peduli melakukan deteksi yang lebih awal, dan itulah nantinya menjadi tugas dokter yang ada di desa yaitu melakukan deteksi dini”, jelasnya.

H. Najmul yang juga pimpinan salah satu Ponpes di KLU ini  mengatakan, bahwa salah satu tugas dokter yang ada didesa adalah untuk melakukan deteksi gejala-gejala penyakit atau hal-hal lain yang ada di desa tempatnya bertugas, sehingga dapat secara langsung menyampaikan kepada Bupati sebagai pengambil kebijakan atau minimal menyampaikan ke Dinas Kesehatan, sehingga begitu ada masalah penyakit dapat cepat ditangani.

Ia menyebut,  anak-anak di KLU juga sudah ada sekitar 18 orang  yang sudah diberikan dana Rp. 25 juta per orang untuk membantu masuk di Fakultas Kedokteran, dan sekarang sudah mulai ada yang tamat. Dan program satu dokter satu desa ini adalah untuk menampung para sarjana kedokteran  yang berasal dari KLU ini. “Jadi kalau ada yang bertanya tentang hal ini silahkan diberitahu dan jangan sampai dicaci-maki, karena pikirannya belum sampai kesana”, tandasnya.

Hadir dalam kampanye dialogis ini, selain calon wakil Bupati KLU, Sarifudin SH, juga tampak ketua penasehat tim pemenangan, Drs. H. Subartono, pengurus partai pengusung diantaranya dari PBB, Junaidi, Arif,  ketua PDIP KLU, Drs. Miling, anggota DPRD KLU dari Partai Gerindra, Nasrudin serta ratusan pendukung lainnya.|004|005

      vioce H. Najmul Akhyar Terkait Kesehatan
      program paslon nasa satu dokter satu desa

 

Iklan Teks


Raih ketenangan dengan akses yang luas di Bank Muamalat
Jasa pegadaian berprinsip syariah Islam, kunjungi situs resmi Pegadaian Syariah
Memberikan yang terbaik sesuai kaidah Islam, kunjungi situs resmi BNI Syariah