LOMBOK TENGAH,Lombokfm.com – Presean atau adu ketangkasan saling pukul dengan rotan bukan saja di jadikan ajang adu kekuatan oleh para pepadu atau jawara presean namun juga presean oleh masyarkat Lombok Sasak di jadikan tari penyambut para tamu agung yang berkunjung ke desa mereka yang dimainkan oleh para jawara.

selama ini persean di kalangan masyarakat suku Sasak, merupakan pertandingan para pepadu atau jawara, adu ketangkasan memukul lawan dan memrptahankan diri dari pukulan lawan dengan menggunakan rotan dan perisai sebagai pelindung.

Kedua jawara beradu saling pukul dan menahan serangan musuh yang mencoba menyerangnya dengan pukulan yagn bertubi-tubi hingga bisa menyebakan luka di sekujur badan.

Namun selain menjadi adu ketangkasan para jawara peresean di desa Semayang kecamatan Praya Timur Nusa Tenggara Barat dijadikan juga sebagai tarian penyambut tamu, oleh para Pepadu atau jawara cilik yang memainkan Peresean dalam menyambut kedatangan rombongan Subdokes Mabes Polri dan Kapolda NTB ketika mereka berkunjung ke desa mereka rabu 28/10/2015.

Inggah Riyadi Pekembar atau juri dalam permainan persean mengatakan ‘’permainan traditional persean juga dijadikan sebagai tari penyambut tamu agung para jawara harus memiliki empat sipat dalam sasak, yaitu Wiraga- tingkah laku, Wirasa -perasaaan,Wirama -tarian atau gaya, dan Wibawa kewibawaan, dan salah satunya para pepadu harus memiliki wirama atau pandai menari baru bisa dikatakan Pepadu,” ungkap Inggah Riyadi Pekembar Persean kepada Lombok fm.

Sementara itu dua jawara cilik dari desa setmpat yang masih duduk di bangku sekolah dasar mengaku, mereka tidak pernah takut untuk bertanding peresean dan tidak pernah merasakan sakit karena mereka sudah sangat terlatih.

Abdul dan Idrus mengatakan‘’Tidak sakit kami sering latihan sehingga tidak ada rasa sakit, dan kami juga tidak takut ketika bertanding,’’ uangkapnya kepada Lombok fm Rabu 28-10-2015.

dalam oalh raga peresean,sudah mnjdai warisan turun temurun di warga masyarakat pulau Lombok dan di Praya Timur khususnya peresean dijadikan adat budaya dan tari-tarian yang ditampilkan setiap ada tamu agung yang mengunjungi desa mereka, sedangkan di desa linay peresean juga sering di lakukan sebagai ritual meminta hujan.|003|026|