RADIO LOMBOK FM, Lombok Timur – Kasus pernikahan dini di Kabupaten Lombok Timur masih bertengger ditingkat pertama, dimana setiap tahunnya angka pernikahan dini mencapai 7 sampai 9 ribu. Tingginya jumlah tersebut tentunya disebabkan oleh banyak persoalan.

Pernikahan dini sekarang ini tentu akan menimbulkan banyak persoalan diantaranya terjadi peningkatan jumlah penduduk yang signifikan, angka kematian ibu melahirkan, kasus penelantaran anak, perceraian dan masih banyak lainnya.

‘’dengan banyaknya kasus kawin muda ini tentu akan menimbulkan banyak masalah pula’’, ungkap kepala BKKBN Lotim H. Suroto kepada RADIO LOMBOK FM, Rabu 27/07/2016.

Disinggung juga terkait dengan pasca pernikahan, bahwa setiap orang nantinya akan menjadi bapak dan ibu, akan tetapi para pasangan jarang merencanakan hal itu, sehingga dari segi mental dan fisik nantinya tentu tidak akan baik.

‘’dengan begitu maka harus banyak pelatihan, biar nantinya siap mental dan fisik’’, sebutnya.

Menurutnya Suroto sebagian  besar pelaku nikah usia dini, mereka   yang putus sekolah. Berdasarkan data pernikahan usia dini ini dilakukan pada usia  dibawah 19 tahun.

Akibat masalah ini, kini angka kelahiran di Lotim terus mengalami peningkatan. Bahkan dalam setahun angka kelahiran mencapai 26 ribu dari total pendudukan Lotim memcapai satu juta lebih.

‘’ Pertumbuhan penduduk lebih cepat dari pertumbuhan ketersedian pangan,” sebutnya kembali.

Dengan kondisi ini katanya Suroto tentu menjadi tantangan terberat yang dimana semua pihak harus ikut bertanggung jawab guna memaksimalkan kinerja dalam bersosialisasi untuk tidak nikah dini, dan pastinya para pasangan menggunakan KB agar pertumbuhan penduduk tidak pesat  seperti saat ini, tutupnya. |002|053|